Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipertemukan, Pimpinan Dua Ormas yang Bentrok Teken Kesepakatan

Kompas.com - 18/12/2015, 12:45 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS. com - Setelah dipertemukan, pengurus dua pimpinan ormas yang terlibat dalam bentrokan di Jalan Teuku Umar Denpasar, Kamis (17/12/2015), yaitu Baladika dan Laskar Bali, menandatangani kesepakatan.

Bentrokan ini terjadi pasca-kerusuhan di Lapas Kerobokan.

"Ini kesepakatan yang sudah ditandatangani kedua belah pihak," kata Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto, Jumat (18/12/2015).

Kesepakatannya ada lima poin, yaitu:
1. Terkait dengan peristiwa keributan kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan secara hukum kepada Polda Bali.
2. Melakukan konsolidasi internal untuk memberi imbauan kepada anggota di organisasi masing-masing untuk tidak terpengaruh/terprovokasi isu yang mengakibatkan meluasnya permasalahan yang terjadi dan tidak menghalangi lagi perbuatan tersebut.
3. Bersama-sama menciptakan situasi damai untuk menjaga stabilitas keamanan di Bali.
4. Para pihak sepakat untuk menyerahkan senjata baik senjata tajam maupun senjata api secara kesadaran kepada Polda Bali.
5. Apabila setelah kesepakatan ini sudah terdapat salah satu atau kedua belah pihak melanggar kesepakatan ini maka kami selaku pihak pertama (Laskar Bali) dan pihak kedua (Baladika) siap bertangung jawab di muka hukum tanpa adanya paksaan dari manapun.

Pihak Laskar Bali diwakili oleh Sekjen Laskar Bali, Ketut Putra Ismaya Jaya, sedangkan pihak Baladika ditandatangi oleh Sekretaris Umum Baladika bernama Ketut Sukarta.

Penandatanganan disaksikan dan ditandatangi oleh Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto, Kasdam IX/Udayana Brigjen Hardi Kusnan, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Kepala Kesbangpol Pemprov Bali I Gd Putu Jaya Suantara dan Ketua MUDP Bali Jro Putus Upadesa.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama prihatin dengan bentrokan tersebut.

"Sebelum tahun baru tiba, ada peristiwa ini saya anggap sebagai bencana," kata Adi.

Dia mengaku menyesal atas peristiwa yang melibatkan dua kelompok ormas yang tergolong besar di Bali ini. Apalagi ditemukan senjata tajam di dalam Lapas Kerobokan yang berakibat kerusuhan dengan korban meninggal dan luka-luka.

Bentrokan juga berlanjut di luar lapas dan menelan korban jiwa dua orang dan tiga luka-luka.

"Saya berharap peristiwa ini tidak berkelanjutan. Tidak akan terulang lagi. Saya tahu saudara-saudara kedua ormas ini pemberani, Saya juga orang lapangan. Tapi mari bersama menjaga Bali," pangkas Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com