Aplikasi itu diperuntukkan bagi para tukang ojek pangkalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta dapat bersaing dengan ojek berbasis aplikasi, Go-Jek. Namun, program tersebut kini tak jelas kabarnya.
Padahal, pria yang akrab disapa Emil itu berjanji aplikasi tersebut akan diluncurkan pada pertengahan Desember untuk dibagikan kepada 100 pangkalan ojek di Kota Bandung.
Kepada Kompas.com, Emil menjelaskan bahwa sistem tersebut belum bisa diluncurkan lantaran masih dalam proses penyempurnaan.
"Timnya baru paparan ke saya untuk disempurnakan dan di-testing. Harusnya dalam waktu dekat karena sudah sebulan sejak dia paparan," kata Emil di Hotel Grand Royal Panghegar, Jalan Merdeka, Selasa (15/12/2015).
Dia mengaku belum mengetahui progres perkembangan aplikasi itu. Namun, dia berharap agar Akod bisa segera diluncurkan pada bulan ini.
"Mudah-mudahan, tetapi harusnya bulan sekarang sudah selesai, nanti saya cek," kata dia.
Dia menjelaskan, aplikasi ojek pangkalan tak jauh berbeda dengan aplikasi Go-Jek. "Software itu memudahkan pelanggan yang butuh layanan dan memperbaiki kinerja pangkalan supaya bisa menerima pesanan," kata dia.
"Bedanya pesanan ojek pangkalan ditentukan kaptennya. Jadi, yang pegang HP bukan orang per orang, melainkan koordinatornya dia yang ngasih tahu kamu ke sana kamu ke situ," kata Emil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.