Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Pesta Miras Oplosan, 9 Pelajar Diamankan Polisi

Kompas.com - 14/12/2015, 22:58 WIB

KENDAL, KOMPAS.com - Saat rekan sekolah lainnya sibuk mengikuti class meeting untuk mengisi waktu jelang penerimaan rapor, sejumlah siswa sekolah swast di Kendal, Jawa Tengah ini malah asyik menenggak miras oplosan.

Tak hanya itu, mereka digerebek polisi saat saat sedang menggelar pesta miras di hutan Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Senin (14/12/2015).

Dua dari sembilan pelajar itu yakni AM dan NSK, duduk di bangku SMA. Sedangkan tujuh lainnya masih berstatus pejalar SMP yakni PK, KW, RBS, DP, SLH, PA dan AS.

Semua pelaku adalah siswa sekolah-sekolah yang bernaung di bawah satu yayasan di Kecamatan Brangsong.

Mereka mengaku mengisi waktu senggang usai ujian akhir semester dengan berkumpul di luar sekolah.

Salah seorang peserta pesta miras ini PK adalah seorang siswi berusia 13 tahun. Dia tinggal bersama sang bibi lantaran kedua orangtuanya pergi merantau sebagai TKI.

Saat diamankan di Mapolsek Kaliwungu, PK tampak terisak-isak. Kepada wartawan ia mengaku dipaksa teman-temannya minum miras oplosan itu.

"Baru setengah gelas, saya tidak pernah minum sebelumnya‎," kata gadis berwajah manis ini.

Saat penangkapan, pelajar yang ikut pesta miras oplosan sebenarnya berjumlah belasan. Namun, sebagian dari mereka berhasil melarikan diri. ‎

Polisi mengamankan dua liter minuman keras oplosan dan empat sepeda motor. Menurut keterangan PK, awalnya rombongan pelajar ini jalan-jalan ke gua Kiskendo Singorojo, Kendal.

“Saat hendak kembali ke Kaliwungu bertemu kelompok pelajar lain dan diajak pesta miras di sebuah hutan kawasan Darupono,” kata PK.

Kapolsek Kaliwungu, AKP Satya Adi Nugraha, mengatakan, kesembilan pelajar yang diamankan ini akan didata. Polisi juga memanggil orangtua serta guru yang bersangkutan

“Pelajar ini diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali,” jelasnya.

Dari kasus ini, pihaknya juga akan memperketat peredaran miras di wilayah hukumnya.

"Kami akan melakukan patroli secara intensif. Meskipun sebenarnya sejauh ini, miras sebenarnya berasal dari lua‎r Kaliwungu," sambungnya.

Sedangkan bibi PK yang enggan menyebutkan namanya‎, mengatakan jika perbuatan sang keponakan telah mencoreng nama baik keluarga.

"Saat ini saya kesal sekali sekaligus kecewa. Biar saja dia menangis ditangkap polisi, biar kapok," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com