Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Kurang Greget, Ganjar Salahkan Waktu Kampanye Terlalu Panjang

Kompas.com - 09/12/2015, 12:03 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempermasalahkan waktu kampanye yang dinilainya terlalu panjang.

Waktu kampanye selama 90 hari membuat energi pasangan calon kepala daerah habis sebelum hari pencoblosan.

“Jadi, kampanyenya tidak fokus. Media juga tidak fokus ngawal pilkada,” kata Ganjar seusai mencoblos di TPS 02 Kelurahan Gajahmungkur, Kota Semarang, Rabu (9/12/2015).

Waktu kampanye yang panjang tersebut, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, mengakibatkan para calon kelelahan, serta kehabisan modal.

Dia berharap, agar ada koreksi pada perhelatan Pilkada serentak mendatang. “Kampanye panjang kan seharusnya bisa membuat lebih kreatif. Tapi kandidat kelelahan dan kehabisan modal,” tambah dia.

Pagi ini, Ganjar beserta istrinya Siti Atiqah menyalurkan hak politiknya. Seperti lazimnya warga biasa, ia mengikuti prosedur dengan menunjukkan surat undangan, mengantre.

Nama Ganjar tercatat sebagai pemilih nomor 328 dari total jumlah pemilih 334 di TPS tersebut. Usai dari tempat itu, ia menuju Mapolda Jateng untuk memantau proses pencoblosan bersama-sama dengan Kapolda Irjen Nur Ali.

Kendati kurang greget, dalam tinjauannya di beberapa lokasi tempat pemungutan suara di Kota Semarang, Ganjar mengaku mendapat informasi adanya praktik politik uang. Dia lalu berharap lembaga pengawasan pemilu untuk sigap atas informasi tersebut.

Ganjar juga meminta agar ada koreksi pada lembaga pengawas pemilu, agar diberi kewenangan lebih ketika mengusut politik uang.

Lembaga pengawasan pemilu saat ini dinilai tidak mempunyai "taring" dalam penegakan hukum.

“Jadi, Bawas itu memang punya taring, tapi ompong. Jadi, perlu penguatan. Saat di DPR, saya usulkan pilihannya ada dua, matikan atau kuatkan Bawaslu. Jangan setengah-setengah, sebab penegakan pemilu tidak bisa konsisten kalau setengah-tengah,” imbuhnya.

"Kalau mau kuat, kasih gigi taring seperti drakula, agar sekali gigit langsung mati, semua orang yang melanggar akan dihukum, calonnya digagalkan," kata dia lagi.

Sebelumnya, Panwas Kecamatan Semarang Barat, kota Semarang menduga ada dugaan politik uang di Kelurahan Karangayu, Kota Semarang pada Selasa (8/12/2015) malam.

Panwas mendapat informasi jika tiap warga menerima uang untuk mencoblos salah satu calon dengan imbalan Rp 30.000 per orang. Ada tiga pasangan calon di Kota Semarang yang memperebutkan menjadi pasangan kepala daerah.

Tiga calon itu yakni Soemarmo HS-Zuber Safawi, Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryati R dan Sigit Ibnugroho dan Agus Sutyoso. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com