Paslon Gagal dalam Pilkada dan Butuh Konsultasi, RSUD Wonosari Siap Melayani

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hasil akhir pilkada yang tidak sesuai dengan harapan tak jarang mempengaruhi kondisi psikis calon kepala daerah yang gagal.

Guna membantu pemulihan, Poli Kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari siap melayani pasangan calon bupati dan wakil bupati yang membutuhkan konsultasi pasca-penyelengaraan Pilkada.

"Di RSUD Wonosari ada poli kejiwaan yang bisa diakses siapa saja," kata Aris Suryanto, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi RSUD Wonosari, Selasa (8/12/2015).

Aris menegaskan, siapa saja bisa mengakses layanan poli kejiwaan termasuk para pasangan calon bupati.

"Intinya jika ingin berkonsultasi siapa saja boleh, kita buka setiap hari kerja," dia menegaskan.

Namun, lanjut Aris, RSUD Wonosari tidak melakukan persiapan khusus terkait penyelenggaran pilkada serentak.

Sementara itu, psikiater RSUD Wonosari Ida Rochmawati menilai, paslon yang mengikuti pilkada merupakan pribadi-pribadi yang matang dan berpengalaman di bidang politik.

Sehingga mereka sudah memahami semua risiko yang akan dihadapi dalam dunia politik.

"Saya kira para paslon adalah pribadi yang matang. Risiko apa saja yang akan dihadapi menurut saya mereka sudah tahu," ujarnya.

Namun, ketika ada pslon yang berkonsultasi ke psikiater jangan lantas dinilai yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan.

Gangguan prikologi sama seperti penyakit lainya, bisa disembuhkan lewat konsultasi dan terapi.

"Mudah-mudahan mereka mampu menerima apapun hasilnya dengan lapang dada," pungkasnya.