Demikian Kepala LP3TKI Surabaya, Tjipto Utomo, dalam keterangannya di Surabaya, Senin (7/12/2015). Tjipto mengatakan, berdasarkan informasi KBRI Kuala Lumpur yang terinfo ke LP3TKI Surabaya, Kamis (3/12/2015) lalu, rencana pemulangan 38 orang WNI dan TKI itu meliputi 18 orang dewasa dan 20 anak-anak.
Tercatat, dari 38 WNI itu 17 orang di antaranya berasal dari Jawa Timur yang meliputi 6 orang dewasa dan 11 anak-anak. Pemulangan dilaksanakan Jumat (4/12/2015).
Tjipto menyebutkan, kepulangan mereka dari Malaysia ke Indonesia menggunakan pesawat Lion Air 283 dari Bandara Kuala Lumpur menuju Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten, Jumat siang waktu Malaysia. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan penerbangan Lion Air 696 dan tiba di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jumat petang.
"Setibanya di Surabaya mereka didata ulang, kemudian difasilitasi kepulangannya ke daerah asal masing-masing," kata Tjipto.
Dia mengatakan, upaya memfasilitasi kepulangan yang dilakukan LP3TKI Surabaya itu berupa pemberian bantuan biaya transportasi ke daerah asal masing-masing.
"Sedangkan bagi WNI atau TKI yang sakit atau jenazah mereka diantar sampai rumah tinggalnya," ujarnya.
Selam sebulan terakhir, Tjipto menambahkan, pemulangan WNI asal Jatim dari Malaysia itu dilakukan sejak 12 November sampai 4 Desember 2015. LP3TKI Surabaya mencatat total yang dipulangkan mencapai 102 orang.
Pemulangan WNI dan TKI dari Malaysia, termasuk juga dari Arab Saudi, ke tanah air itu merupakan program pemulangan tahun ini dan telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui program "Indonesia Memanggil". Jumlahnya diperkirakan mencapai 1,8 juta orang dari berbagai negara di dunia.
Para WNI itu dipulangkan ke Indonesia karena status keberadaannya di luar negeri dapat meningkatkan kerentanan terhadap berbagai masalah yang dapat terjadi, baik masalah hukum maupun sosial. Pemerintah RI berupaya terus mendorong pemulangan itu secara bertahap dan sistematis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.