Seribu Orang Konvoi di Takengon Minta Pembentukan Provinsi ALA

Aksi pawai dengan bendera merah putih ini dilakukan untuk mencuri perhatian Presiden Joko Widodo agar mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang persiapan penyelenggaraan Pemerintahan ALA.

Hal itu berdasarkan konstitusi Republik Indonesia, sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

"Berhubung dengan berubahnya regulasi yang ada, dari UU diubah menjadi PP, dalam hal ini membutuhkan aspirasi rakyat, jadi kita menyampaikan aspirasi hari ini, agar aspirasi ini dapat disahuti oleh pemerintah pusat," kata Munawir Arloti.

Munawir Arloti adalah koodinator Komite Pemuda Mahasiswa Pejuang ALA Kabupaten Bener Meriah. Dia mengatakan itu di sela-sela aksi yang terpusat di Lapangan Setdakab Aceh Tengah.

"Konvoi hari ini dilakukan sebagai wujud dari aspirasi rakyat untuk, tidak ada yang lain," lanjut dia.

Munawir menambahkan, aksi massa itu sudah direncanakan secara terkoordinasi antara sejumlah tokoh pemuda dari Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

"Insya Allah kami akan melakukan aksi selanjutnya di Kabupaten Bener Meriah," ucap Munawir.

Pantauan Kompas.com, konvoi yang membawa ratusan bendera merah putih itu berjalan tertib dan  berakhir sekira pukul 17.30 WIB.

Sejumlah lagu kebangsaan turut dinyanyikan secara bersama untuk membangkitkan semangat massa yang didominasi pengguna roda dua. Mereka pun mengibarkan ratusan bendera merah putih dalam aksi ini.

Bukan hanya itu, Tari Saman Gayo juga ditampilkan oleh sekelompok pemuda yang menggunakan pakaian adat Gayo Lues pada saat konvoi bertemakan ALA for Indonesia yang digelar tepat dengan tanggal lahirnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tersebut.

Beberapa tokoh pejuang ALA tampak hadir saat itu, seperti Ketua Komite Persiapan Pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3ALA) Zam Zam Mubarak, Zulfan Diara Gayo dan Zuhri Syafirawan AB.

Terlihat pula sejumlah aktivis perjuangan provinsi ALA, termasuk anggota DPRK Aceh Tengah.