Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 9 Tari Bali yang Ditetapkan UNESCO Jadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda

Kompas.com - 03/12/2015, 18:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan tari asal Bali yang terbagi dalam tiga genre ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda oleh UNESCO dalam Sidang ke-10 Komite Warisan Budaya Tak Benda di Windhoek, Namibia, Rabu (2/12/2015) kemarin.

Tari-tarian Bali digolongkan sebagai tarian sakral, semi-sakral, dan tarian untuk hiburan massal.

Dimasukkannya tari-tarian tradisional Bali ke dalam daftar tersebut merupakan bentuk pengakuan dunia internasional terhadap arti penting budaya tersebut.

Saat ini, Indonesia telah memiliki tujuh elemen budaya dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.

Enam elemen yang telah terdaftar sebelumnya adalah wayang (2008), keris (2008), batik (2009), angklung (2010), Tari Saman (2011), dan Noken Papua (2012), serta satu program Pendidikan dan Pelatihan tentang Batik (2009).

Berikut penjelasan singkat sembilan Tari Bali tersebut:

1. Rejang

Rejang adalah tari upacara keagamaan yang diadakan di Pura Merajan atau sangga. Berdasarkan koreografinya, tarian ini tidak begitu terkait pada pedum karang seperti tarian lainnya.

Tarian ini bersifat fleksibel, menyesuaikan situasi dan kondisi, khususnya pada upacara Pangider Buana, para penari mengitari sajen berputar putar mengikuti pradaksina.

2. Sanghyang Dedari

Sanghyang Dedari merupakan salah satu jenis tari sanghyang. Tari sakral Sanghyang adalah sebuah tari kerauhan yang ditarikan dalam kondisi kesurupan.

Tari ini memiliki tujuan mistis, tidak ditampilkan di depan umum, ditarikan untuk melindungi desa dari wabah penyakit, bencana alam, dan sebagainya.

Tarian ini merupakan tari tinggalan kebudayaan pra-Hindhu yang ditarikan oleh dua gadis yang masih suci.

Tarian ini tidak diiringi oleh instrumen musik, melainkan iringan beberapa orang menyanyikan lagu persembahan kepada Dewa.

3. Baris Upacara

Halaman:
Sumber Antara


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com