Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Jangan Lagi Ada Diskriminasi karena Kami Bisa Menginspirasi Dunia”

Kompas.com - 03/12/2015, 13:45 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Puluhan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Nunukan menunjukkan bakat mereka dalam tari, bermusik, baca pusis serta berpantomim di Monumen Tugu Dwikora Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, Kamis (3/12/2015).

Salah satunya adalah Anton, siswa kelas 9 tuna rungu. Meski duduk di kursi, dengan lantang, Anton membacakan puisi tentang keresahannya atas penilaian masyarakat terhadap anak-anak penyandang disabilitas.

Dalam puisi yang ditulisnya tersebut, Anton mengajak masyarakat untuk tidak lagi melakukan diskriminasi terhadap anak-anak berkebutuhan khusus karena mereka juga bisa berbuat dan berprestasi.

“Jangan lagi ada diskriminasi karena kami juga bisa menginspirasi dunia.” ujarnya.

Selain Anton, siswa SLB lainnya, Muhammad Aswi, juga menyuguhkan kepiawaiannya berolah tubuh. Melalaui liukan tubuhnya dalam berpantomim, dia menyampaikan pesan bahwa anak anak berkebutuhan khusus bisa beraktivitas dan berprestasi.

Aswi menggambarkan sejumlah kegiatan yang dilakukannya di sekolah, seperti bersepeda, berolahraga hingga menanam bunga.

Selain itu, siswa lainnya, Evi memeriahkan acara yang dimulai pukul 09.00 Wita tersebut dengan kepiawaiannya goyang dumang.

SLB Negeri Nunukan sendiri memiliki 76 siswa dari tingka kelas 1 SD hingga kelas 3 SMP. Kepala Sekolah SLB Negei Nunuakn Z Simon mengatakan, kegiatan pentas dengan tema "Anak Disabilitas Menginspirasi Dunia" merupakan cara memeringati hari disabilitas dunia sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat bahwa di Nunukan juga ada sekolah yang bisa menampung anak anak berkebutuhan khusus.

“Banyak orangtua yang tidak tahu ada sekolah disabilitas di Nunukan. Ini disebabkan masih minimnya sosialisasi,” ujar Simon.

Menurut dia, anak disabilitas juga berhak mendapat pendidikan layaknya anak-anak normal lainnya. Namun sayang, SLB Negeri Nunukan baru bisa diakses oleh anak-anak berkebutuhan khusus di Pulau Nunukan saja.

Sulitnya transportasi membuat anak-anak yang membutuhkan di wilayah perbatasan kesulitan menjangkau sekolah ini.

“Faktor utamanya jarak yang jauh yang membuat anak-anak penyandang disabilitas di Kecamatan Lumbis, Kecamaan Sebuaku, wilayah perbatasan lainnya kesulitan mendapat pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan.” ujar Simon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com