"Go-Jek itu (ada) masalah internal dengan karyawan karena jumlah karyawannya banyak dan (driver) Go-Jek-nya bingung mau demo ke mana, jadi demo ke saya. Iya ngadu makanya sudah saya delegasikan. Jika sudah jelas problemnya, saya mau kontak kantor Go-Jek," ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (1/12/2015).
Hingga kini, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku belum mengetahui pokok masalah yang dikeluhkan para pengemudi.
"Problemnya di mana? Kalau dilihat, dianalisis, tadi kan masalahnya ada suspend massal. Apakah terjadi kecurangan? Susah kalau mau membuktikan. Kalau sudah berbentuk kecurangan kan jadi fakta hukum, yang satu ngaku yang satu enggak, susah kan," ucapnya.
Orang nomor satu di Bandung itu mengatakan tidak akan memanggil pihak manajemen Go-Jek. Dia hanya akan segera menghubungi bos Go-Jek, Nadeem Makarim, untuk mengklarifikasi masalah tersebut.
"Yang ingin saya tahu adalah penyelesaiannya dari pihak PT Go-Jek gimana. Kita sifatnya hanya mediator. Saya kenal Pak Nadeem, kan sering bertemu. Ini tak terjadi di Bandung saja, tetapi se-Indonesia. Nanti saya kontak," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.