Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Infrastruktur di Bandung Akan Gunakan Sistem PPP

Kompas.com - 30/11/2015, 13:15 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Setelah melalui proses panjang, proyek infrastruktur di Bandung bakal menggunakan sistem Public Private Partnership (PPP).

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, kepastian tersebut diperoleh usai mendapat restu dari Kementrian Keuangan beberapa waktu lalu.

"Intinya peraturan Menteri Keuangan sudah keluar yang membolehkan kota dan kabupaten untuk melakukan kemitraan membangun kota dengan dana swasta," ucapnya di Jalan Lengkong, Kota Bandung, Senin (30/11/2015).

PPP merupakan sebuah sistem dimana setiap pembangunan bakal dilakukan oleh pihak swasta. Pemerintah daerah akan membayar dengan cara mencicil sesuai waktu yang disepakati.

Sistem tersebut, lanjutnya, sudah lazim digunakan oleh negara-negara di Eropa, seperti Inggris dan Perancis.

Pria yang akrab disapa Emil itu menambahkan, peraturan menteri keuangan tersebut mesti didukung oleh Perda agar proses pembayaran tetap dilakukan meski sudah berganti kepemimpinan.

"Alhamdulillahnya Bandung sudah dilengkapi dengan peraturan daerah namanya multiyear yang artinya menjamin pembayaran dari APBD untuk proyek pembangunan jangka panjang," kata dia.

"Jadi dua kombinasi payung hukum dari pusat dan dari derah itu yang akan kami eksperimenkan secara positif di Bandung tahun depan," tambahnya.

Menurut Emil, sistem PPP merupakan cara agar proses pembangunan bisa berjalan tanpa harus menunggu APBD.

"Mudah-mudahan dalam tiga tahun pembangunan infrastruktur di Bandung seperti flyover bisa cepat, tidak selalu alasan terbatasnya dana APBD," katanya.

Emil mengaku, pihaknya sudah mendapat sejumlah investor dari beberapa negara untuk mengerjakan proyek di Bandung.

"Investor sudah banyak dari Spanyol, Singapura, Shanghai, Malaysia dan lokal juga banyak dari Jakarta," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com