Saat mengunjungi pabrik kopi Gayo milik koperasi Baburrayan, sekitar 10 kilometer sebelah tenggara kota Takengon, dia memuji proses pengelolaan kopi Gayo di Aceh Tengah.
Pengolahan kopi Gayo di dataran tinggi mulai dari penanaman hingga metode panen (yield), pengumpulan biji kopi (collecting), pemilihan biji (sorting) dan proses penyimpanan biji (storage) hingga pengepakan (packaging) kopi arabika dinilai sudah memenuhi standar Uni Eropa.
"Sudah saya perhatikan di setiap detailnya, saya dapat mengatakan kalau prosesnya seperti ini, berarti sudah memenuhi standar yang ditetapkan Uni Eropa," ujar dia.
Di pabrik Kopi Gayo Baburrayan yang terletak di kawasan Kecamatan Pegasing itu, Jan bersama 18 rekannya dari Specialty Coffee of Europe (SCAE), berkesempatan mengunjungi setiap bagian pengolahan yang terdapat di komplek pabrik tersebut.
Rombongan yang berasal dari sejumlah negara di Eropa itu juga mendapatkan penjelasan dari pengurus koperasi, mengenai kebijakan dalam proses pengumpulan hingga proses pemilihan biji terbaik, sebelum akhirnya diekspor ke luar negeri.
Kunjungan anggota SCAE yang didominasi pebisnis kopi internasional ke dataran tinggi Gayo ini, adalah kunjungan balasan saat Pemerintah Aceh dari Badan Investasi dan Promosi Aceh bersama Pemkab Aceh Tengah dan Pemkab Bener Meriah.
Mereka sebelumnya dijamu SCAE pada ekspo kopi dunia di Gothenburg, Swedia, sekitar Juni 2015 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.