Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kediri, Pencuri Sapi Hanya Ambil Jeroan dan Kakinya

Kompas.com - 19/11/2015, 22:33 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Warga Dusun Jajar, Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri heboh dengan temuan bangkai sapi di tengah kebun tebu, Kamis (19/11/2015).

Hewan itu mati dengan kondisi mengenaskan karena tubuhnya tercerai berai.

Bangkai sapi tersebut berupa kepala sapi dan setengah badan berikut leher. Bagian jeroan terlihat, namun empat kaki sapisudah tidak ada.

Dari hasil pengusutan warga, sapi yang dijagal di tengah kebun tebu diduga adalah sapi hasil curian.

Sapi berwarna cokelat itu adalah milik Ny Sunarti warga Dusun Ringinrejo, Desa Gondanglegi, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk.

Sunarti mengaku masih melihat sapi miliknya pada Rabu (18/11/2015) malam. Sekitar jam 5.00 WIB, saat bangun tidur sudah tidak menemukan sapinya lagi.

Mengetahui binatang peliharaannya raib, Sunarti dibantu tetangganya kemudian berupaya melakukan pencarian di sekitar kandang namun hasilnya nihil.

Belakangan dia mendapat kabar ada penemuan bangkai sapi di Dusun Jajar, Desa Ngablak, Kecamatan Banyakaan.

Lokasi tempat penemuan bangkai sapi ini hanya berjarak sekitar 1 km dari kediaman Sunarti. Perempuan itu kemudian datang dan membenarkan bahwa bangkai itu adalah sapi miliknya.

Diduga, sapi tersebut disembelih di tengah areal kebun tebu serta menyisakan kepala, kulit dan iga.

Sapi tersebut diambil dari kandang, lalu dituntun pelaku sejauh 1 km. Begitu tiba di kebun tebu, sapi itu langsung dijagal.

Dari catatan Surya.co.id, ini merupakan modus baru kasus pencurian hewan di wilayah eks Karesidenan Kediri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com