Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flu Burung Diduga Serang Kabupaten Semarang

Kompas.com - 19/11/2015, 17:33 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Ribuan ekor ayam di Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, dalam sepekan terakhir mendadak mati secara misterius.

Namun, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang Urip Triyogo mengaku belum menerima laporan dari masyarakat setempat.

"Meskipun demikian, kami akan segera berkoordinasi dengan tim dan besok (Jumat) pagi akan ke sana untuk memeriksa kondisi ayam dan lingkunganya," kata Urip, Kamis (19/11/2015).

Menurut Urip, peralihan musim dari kemarau ke musim hujan atau pancaroba akan berdampak pada kesehatan hewan, termasuk ayam.

Meski demikian, tim Dinas Peternakan dan Perikanan tetap akan menindaklanjuti kabar tersebut dengan melakukan pemeriksaan.

Urip menegaskan, dari sisi ketersediaan personel maupun obat-obatan untuk kesehatan hewan, pihaknya sudah siap.

Dugaan awal, kematian ayam-ayam tersebut akibat terserang flu burung.

"Dugaan sementara hewan itu terserang penyakit avian influenza (AI) dan newcastle disease (ND). Penyakit tersebut sejenis flu burung dan tetelo pada ayam," ujar Urip.

Dia menambahkan, kedua penyakit tersebut mudah menyerang karena stamina di tubuh ayam mengalami penurunan.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Sri Hartiyani mengatakan, jika benar ribuan ayam tersebut positif terserang flu burung ataupun tetelo, warga disarankan memusnahkan bangkai ayam tersebut.

Jika bangkai-bangkai ayam itu tidak dimusnahkan, secara berkala, penyakit tersebut akan terus menular, bahkan tidak menutup kemungkinan menular pula pada manusia.

Sebelumnya dikabarkan, ribuan ayam bukan ras (buras) di Desa Jimbaran, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, dalam sepekan terakhir mati mendadak.

Sebelum mati, ayam tersebut mengalami gejala dubur berwarna merah, bagian kepala pucat, dan hidung mengeluarkan cairan secara terus-menerus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com