Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CS File "Mengamati Budaya Tajen atau Sabung Ayam di Bali"

Kompas.com - 18/11/2015, 22:40 WIB

KompasTV kembali menayangkan program dokumenter investigatif, CS: File. Kali ini CS: File akan mengamati mengenai judi sabung ayam yang sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Bali, Tajen. Apa yang membuat kegiatan ini begitu diminati bahkan di tengah zaman modern seperti ini? Semua akan dikupas tuntas oleh CS: File.

Reza Romanenko, Reporter CS: File “Bersuka di Arena” menuturkan pendapatnya, “Kebiasaan judi sabung ayam adalah praktek yang dilarang baik dalam hukum maupun agama. Namun, Tajen di Bali memiliki keunikan tersendiri karena kegiatan ini menjadi bagian dari budaya yang sudah melekat pada masyarakat Bali. Kita harus menilai kegiatan ini dari kaca mata orang Bali, dari sanalah kita akan memahami mengapa Tajen masih tetap ada hingga kini. CS: File akan membantu anda untuk mengamati kegiatan ini dari dekat”, tuturnya.

Tajen awalnya merupakan bagian dari ritual keagamaan Tabuh Rah atau Perang Sata dalam masyarakat Hindu Bali. Kata “Tajen” itu sendiri berasal dari kata “Tajian”. Taji merupakan sejenis pisau tajam dengan dua sisi sepanjang jari telunjuk orang dewasa, yang dipasang di kaki ayam jago yang diadu. Pemasangan taji ini dimaksudkan untuk melukai ayam lainnya dalam pertarungan sehingga ada darah yang menetes ke tanah. Tetesan darah ini yang disebut sebagai Tabuh Rah atau ritual menebarkan darah suci.

Tajen bagi sebagian masyarakat Bali adalah kewajiban. Tajen tidak dianggap sebagai sekedar judi sabung ayam biasa, melainkan bagian dari budaya yang sudah mengakar dalam masyarakat Bali. Hal inilah yang menyebabkan Tajen begitu sulit dihilangkan. 

Jangan lewatkan CS: File episode Bersuka di Arena” yang membahas mengenai kegiatan sabung ayam di Bali “Tajen”, hanya di KompasTV “Inspirasi Indonesia” hari Rabu, 18 November 2015 pukul 22.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com