Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajari Cara Menanam Padi Pakai Mesin, Ganjar Pranowo Turun ke Sawah

Kompas.com - 18/11/2015, 17:55 WIB

KLATEN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turun ke sawah di sebuah desa di Kabupaten Klaten, Rabu (18/11/2015) siang.

Kedatangan Ganjar itu tidak sekadar menyapa para petani atau sekadar melihat sawah dari kejauhan.

Ganjar tanpa canggung melepas sepatu lalu turun ke sawah yang saat itu dipenuhi air dan lumpur.

Ganjar yang mengenakan batik warna hitam dan caping itu mengajarkan cara menanam padi memakai mesin penanam atau transplanter.

Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya Ganjar mendorong para petani untuk menggunakan mesin penanam (transplanter) saat musim tanam padi.

Penggunaan mesin ini dimaksudkan untuk mempercepat proses penanaman dan untuk efisiensi biaya.

“Kita mau mengajak mekanisasi pertanian, semua harus menggunakan itu. Saya bukan petani, tapi tidak sulit menggunakan (mesin) itu,” katanya usai menanam padi menggunakan transplanter.

Kegiatan Ganjar ini adalah bagian dari peluncuran program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Beras Unggul Nasional, di Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten.

Mesin tersebut merupakan bantuan Pemprov Jateng untuk Gapoktan Desa Towangsan sebanyak 30 trasplanter, serta peralatan lain berupa 40 mesin pompa air, enam traktor beroda empat dan lainnya.

Adapun program Peningkatan Produksi dan Pemasaran Beras Unggul Nasional itu, adalah hasil kerjasama antara pemerintah dengan swasta.

Petani akan didampingi mulai pemasaran, pendanaan, benih, pupuk, serta pemasaran padi.

Selain itu juga ada pelatihan penerapan teknologi pertanian oleh ICI South East Asia & Pasific Belanda dan VECO Belgia, serta Yayasan Jawa Tengah Berdikari, sebagai pelaksana program.

Program yang berlangsung 4,5 tahun ini, baru pertama kali diterapkan di Indonesia.

Dalam empat bulan pertama, ada empat Gapoktan yang menjadi pelaksana dengan total luas lahan 125 hektar.

Empat Gapoktan itu berada di Kabupaten Klaten, Karanganyar, Boyolali, dan Sukoharjo.

Gubernur Ganjar Pranowo meminta agar 125 hektar lahan pertanian yang masih ada pematangnya, diratakan agar memudahkan pengoperasian mesin dan hasilnya dapat maksimal.

“Januari akhir nanti (musim panen) kita cek hasilnya. Dengan kerjasama ini apakah benar-benar meningkatkan hasil panen petani atau tidak,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com