"Gejalanya menurut pengakuan orangtuanya bahwa usia satu tahun mata Nazwa pada malam hari berkilau seperti mata kucing," kata Encep, Sabtu (14/11/2015).
Namun gejala seperti itu dianggap satu kelebihan sehingga orangtua tak pernah membawa Nazwa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
"Kondisi ekonomi yang terbatas, meski Nazwa sudah keadaan parah keluarga hanya membawanya ke penanganan alternatif," ujar dia.
Ayah Nazwa, Bahrun adalah seorang kuli bangunan, sedangkan ibunya, Sutriana, seorang ibu rumah tangga. Mereka tinggal di Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Karena tak kunjung sembuh, pihak keluarga sempat meminta pertolongan pada masyarakat untuk pengobatan lebih lanjut.
"Kami menyayangkan aparat desa tak ada yang menunjuki jalur pelayanan kesehatan gratis," katanya lagi.
Ke depan, pihaknya akan merujuk Nazwa ke RSCM untuk menjalani operasi dan kemoterapi.
"Mata Nazwa tak dapat diselamatkan, harus diangkat dan digantikan dengan bola mata palsu," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.