Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambang Ilegal Tolak Penutupan Gunung Botak

Kompas.com - 13/11/2015, 23:16 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

NAMLEA, KOMPAS.com - Upaya pemerintah daerah dan aparat TNI/Polri untuk menutup lokasi tambang emas Gunung Botak, Desa Wamsait, Kabupaten Buru nampaknya tidak berjalan mulus.

Pasalnya, para penambang ilegal di kawasan itu tidak menghendaki kawasan Gunung Botak untuk ditutup.

Penolakan warga untuk tidak menutup Gunung Botak terungkap saat Pemkab Buru dibantu aparat TNI/Polri melakukan sosialisasi agar para penambang segera mengosongkan Jalur D Gunung Botak, Jumat (13/11/2015) sore.

Bahkan sempat terjadi kericuhan saat aparat gabungan mengumpulkan ratusan penambang untuk memberikan pengarahan. 

“Jujur saya mau sampaikan bahwa ini adalah konspirasi ekonomi antara pemerintah dan pengusaha, sehingga rakyat dikorbankan dan dizalimi,” kata Abu, salah seorang penambang dan perwakilan warga asli Pulau Buru dengan suara lantang.

Dia menegaskan puluhan ribu warga saat ini menggantungkan hidupnya di Gunung Botak.

Jadi, jika pemerintah menutup kawasan tersebut maka ribuan orang akan kehilangan mata pencahariannya.

“Kami butuh makan, dan jujur saja saya tidak punya pekerjaan tetap disini. Saya asli masyarakat Buru, tapi ingat ketika Gunung Botak menjadi ancaman (ditutup) maka kami akan brutal," tambah Abu.

"Ini saya coba untuk mewakili semua orang yang tidak punya pekerjaan di Buru,” lanjut dia.

Dalam kesempatan itu Abu mengajak para penambang agar menentang upaya pemerintah dan aparat keamanan yang akan menutup tambang Gunung Botak.

“Kita dizalimi karena alasan NKRI, jujur hari ini kita tertindas, dan kita harus bisa bangkit untuk melawan itu. Karena persoalan hidup, kami tinggalkan anak istri yang sedang sakit, dan negara tidak pernah menjamin itu," tambah Abu.

Sesuai kesepakatan dengan Pemprov Maluku, Pemkab Buru dan aparat TNI/Polri, proses pengosongan Gunung Botak dilakukan mulai Sabtu (14/11/2015).

Sosialisasi di hari terakhir ini dilakukan langsung Dandim Pulau Buru, Letkol Faisal, Kapolres Buru, AKBP Yugonarko, Kepala Dinas ESDM Kabupate Buru dan tim dari Pemerintah Povinsi Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com