BKSDA bahkan menemukan jerat listrik di lokasi kejadian.
“Tim autopsi menemukan ada sejenis kabel listrik di belalai gajah itu. Sejauh ini, kami memastikan bahwa gajah itu tewas karena kesetrum listrik yang mungkin dipasang warga untuk melindungi tanamannya,” ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, BKSDA Aceh Dedi Irfansyah.
Dia menyebutkan, laporan tertulis tim autopsi akan diserahkan ke BKSDA Aceh di Banda Aceh.
“Biasanya kalau sudah dipastikan penyebab kematiannya karena kesetrum listrik, kami tidak mengujinya lagi di laboratoriu forensik. Namun, jika gajahnya tewas tiba-tiba, itu perlu diuji lagi ke laboratorium forensik,” ujar Dedi.
Dedi mengimbau agar warga tidak memasang jerat listrik di areal perkebunan. Selain membahayakan gajah atau hewan lainnya, jerat listrik itu juga bisa membahayakan manusia.
“Nanti kalau jerat listrik itu diinjak manusia bagaimana? Itu tindakan yang berbahaya, dan kita imbau jangan dipasang. Membahayakan hewan dan manusia itu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seekor gajah betina mati di Seumanah Jaya, Aceh Timur. Sepanjang 15 tahun terakhir, konflik gajah dan manusia di kawasan itu belum teratasi dengan baik. Ratusan hektare lahan sawit dan karet serta puluhan gubuk juga dirusak gajah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.