Pasalnya, di negeri jiran itu, seluruh sanak famili mereka telah menetap dan memiliki pekerjaan yang layak.
Kepala Pengawasan dan Penindakan (Wasdakin) Imigrasi Lhokseumawe, Albert Djalius, menyebutkan bahwa pihaknya tidak bisa mencari pengungsi Rohingya yang meninggalkan penampungan.
“Kami mau cari ke mana coba? Agak sulit mencarinya. Lagian mereka ini bukan kriminal, mereka ini hanya pengungsi. Meski begitu, kalau kita temukan tetap kami kembalikan ke penampungan,” ungkap Albert, Rabu (11/11/2015).
Dia menyebutkan jika ditemukan calo yang membawa mereka lari dari penampungan, maka pihaknya menyerahkan kasus itu ke polisi.
“Sudah banyak agen atau calo yang diproses polisi, di Aceh Utara, Aceh Timur dan Langsa sudah banyak yang ditangkap,” ujarnya.
Selain itu, Albert menyebutkan bahwa pihaknya belum menerima sampai kapan pengungsi Rohingya ditampung di Aceh.
“Sebelumnya Kemenko Polhukam menyebutkan setahun di Aceh. Kami tunggu intruksi berikutnya, kami ini hanya menjalankan intruksi dari pusat,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, jumlah warga Rohingya asal Myanmar di lokasi penampungan, sedangkan di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, terus berkurang.
Kini, jumlah warga Rohingya di penampungan itu adalah 117 orang dari 332 orang. Artinya, ada 214 orang yang telah meniggalkan penampungan tersebut dalam dua bulan terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.