Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Terpuruk, Petani Bawang Putih Temanggung "Curhat" kepada Menteri Pertanian

Kompas.com - 05/11/2015, 21:46 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Di samping tembakau, para petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, juga menginginkan bawang putih kembali berjaya.

Menurut mereka gempuran bawang impor membuat pasaran bawang putih Temanggung terpuruk beberapa tahun belakangan.

Hal tersebut disampaikan salah seorang petani Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Agus Parmuji, di hadapan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman,  Kamis (5/11/2015).

Agus mengatakan sistem tanam yang digunakan petani di kawasan Gunung Sindoro, Sumbing dan Prahu adalah tumpang musim tanam.

Artinya, lanjut Agus, pada awal tahun petani menanam bawang putih selanjutnya pada akhir tahun tahun petani akan menanam tembakau.

"Bawang putih menjadi primadona saat itu," kenang Agus.

Namun, sekitar 1995 kejayaan bawang putih meredup seiring masuknya bawang putih impor yang harganya jauh lebih murah.

Saat itu harga bawang putih mencapai Rp 6.000 per kilogram, sedangkan harga bawang impor yang besar-besar harganya Rp1.500-2.250 per kilogram.

"Bawang putih lokal jelas kalah bersaing pak. Meskipun secara kualitas bawang kita jauh lebih bagus. Tapi masyarakat lebih memilih bawang yang gede dan murah," paparnya.

Sekitar 1997-1998, lanjut Agus, petani masih menanam bawang putih meski hanya sedikit dan mulai 2002 tidak ada lagi petani yang menanam bawang putih.

Penyebabnya adalah bibit terlalu mahal dan langka.

"Hancur kita, pak," dia mengeluh.

Mendengar penuturan Agus itu, Mentan terlihat terkejut. Amran langsung memerintahkan jajaranya untuk mencatat keluhan Agus itu. 

"Saya penasaran, saya pikir bawang putih tidak bisa tumbuh di Indonesia," ujar Mentan.

"Tolong dong bangkitkan lagi, karena budaya untuk menanam itu tidak mudah dan iklimnya juga tidak mudah. Kalau di sini iklimnya cocok. Hal ini akan menjadi perhatian serius kami," katanya.

Amran pun menyatakan akan berupaya mengembangkan tanaman bawang putih di atas 100 hektar lahan di Kabupaten Temanggung.

Di akhir pertemuan itu, Amran mengungkapkan bahwa dirinya mewakili pemerintah begitu menyayangi para petani.

"Kami sayang bapak ibu, kami pilih bapak ibu dari segalanya. Terima kasih," ujar Amran menutup pertemuan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com