Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Kopi Gayo yang Selalu dalam Posisi Terimpit

Kompas.com - 05/11/2015, 08:38 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia

Penulis

TAKENGON, KOMPAS.com — Temu Kopi Sumatera 2015 adalah sebuah ajang tahunan yang diprakarsai Lutheran World Relief (LWR). Ini merupakan forum pelaku usaha komoditas kopi untuk saling berbagi informasi.

Tahun ini, Temu Kopi Sumatera lebih menitikberatkan pada upaya peningkatan kualitas dan kuantitas kopi. Dengan demikian, kesejahteraan petani kopi meningkat seiring dengan semakin tingginya permintaan dari berbagai negara tujuan ekspor.

Pada hari pertama pelaksanaan, Selasa (3/11/2015) lalu, sejumlah tokoh dari daerah penghasil kopi Gayo di Aceh mendapat kesempatan menjadi panelis pada kegiatan yang berlangsung di Medan tersebut, di antaranya Bupati Aceh Tengah Nasaruddin yang menyampaikan pandangannya tentang upaya peningkatan kualitas dan kuantitas kopi di Aceh Tengah, termasuk melalui program resi gudang serta pembentukan Masyarakat Perlindungan Kopi Gayo (MPKG).

Menurut dia, dari mata rantai kopi yang dimulai dari petani hingga sampai ke konsumen di 14 negara, petani kerap berada di pihak yang kurang menguntungkan. Hal ini karena yang paling banyak mengambil keuntungan justru para eksportir.

Dengan demikian, petani selalu berada di posisi yang terimpit. "Idealnya petani memperoleh 65 hingga 75 persen dari harga kopi yang dipasarkan," ujar Ketua Persatuan Himpunan Tani Indonesia (Perhiptani) Aceh itu.

Jika kondisi tersebut terpenuhi, lanjut Nasaruddin, barulah tercapai keadilan. Petani kopi sepenuhnya menikmati harga komoditas mereka sendiri.

Sebaliknya, jika petani hanya mendapatkan porsi yang kecil dari harga kopi, mereka akan kehilangan motivasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen.

"Bahkan, bisa jadi mereka akan beralih ke jenis tanaman lain yang lebih menjanjikan," kata Nasaruddin.

Sementara itu, Sekretaris Koperasi Baitul Qiradh Baburrayan Aceh Tengah, Armiyadi, dalam forum tersebut memaparkan seluk-beluk usaha peningkatan kualitas dan kuantitas kopi di dataran tinggi Gayo, termasuk dengan memberdayakan para petani melalui koperasi-koperasi yang dibentuk khusus untuk menaungi para petani tersebut.

Melalui Koperasi Baitul Qiradh Baburrayan, lanjut Armiyadi, ada sekitar 5.000 KK dengan lahan seluas 10.000 hektar yang dibina.

Acara Temu Kopi Sumatra 2015 dibuka oleh Kadisbun Sumatera Utara, Herawati, mewakili Plt Gubsu H Erry Nuradi, Selasa (3/11/2015), sedangkan keynote speaker adalah Tim McCully, Vice President Lutheran World Relief.

Kegiatan ini berakhir pada Rabu (4/11/2015) sore kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com