Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saking Miskinnya, Andun Pernah Memasak Batu untuk Anak-anaknya

Kompas.com - 04/11/2015, 20:20 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com — Selama 35 tahun, keluarga Andun Suherman (45) tinggal di sebuah gubuk reyot berukuran 4 x 8 meter di Kampung Bolenglang, Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Saking miskinnya dan tidak memiliki apa pun untuk dimasak, istri Andun pernah suatu kali terpaksa memasak sebongkah batu di dalam wajan supaya anak-anaknya yang kelaparan tidak merengek minta makan.

Dari pernikahannya dengan Iyah Khodijah (30), kata Andun, mereka dikaruniai tujuh anak, yakni Diana Safitri (12), Dinda Marisa (10), Risma (9), Ai Lestari (7), Ratna (5), Risna (2), dan Dede Siti Nurazizah (2 bulan).

Namun, Risma dan Ai Lestari sejak bayi sudah diambil nenek mereka. Menurut Andun, ibu kandungnya ingin ikut merawat kedua anaknya itu.

"Dua puluh tahun saya tinggal di gubuk itu, terus menikah. Kalau tinggal sama istri di rumah itu baru 15 tahun," ujar Andun yang sehari-hari menjadi buruh tani.

Tak ada pekerjaan lain yang bisa diandalkan oleh Andun selain nengah atau mengurus sawah milik orang lain.

Setiap tiga bulan, ujar Andun, sawah yang ia garap bisa menghasilkan 14 kuintal beras, dan Andun mendapat setengahnya.

Tujuh kuintal beras itu, kata Andun, tentu tak bisa mereka manfaatkan semuanya. Separuhnya harus dijual, dan uangnya dipakai untuk keperluan menggarap sawah kembali.

"Pernah ketika itu sawah gagal panen dan saya benar-benar tidak punya beras. Anak-anak ribut ingin makan. Beruntung saya suka menanam singkong dan talas. Istri kemudian merebus talas sebagai ganti beras," kata Andun.

"Namun, paling lama, kondisi seperti itu berjalan dua hari. Setelah bekerja apa pun, saya pulang pasti bawa beras. Paling parah ya memasak talas itu, atau singkong atau jagung," ujar pria yang nyaris saban malam memancing lele di sungai untuk menambah penghasilan.

Sampai akhirnya, ketika tidak ada makanan apa pun, istri Andun pernah memasak sebongkah batu.

Kondisi itu didengar Kapolres Cianjur AKBP Asep Guntur Rahayu. Ia mendapat informasi tersebut dari rekannya sekitar akhir bulan September lalu.

"Begitu saya dengar, saya bilang, keluarga Andun harus segera ditinjau. Berangkatlah kami, rombongan polres ke rumah Andun. Begitu sampai di lokasi, benar rumah Andun tinggal dapur saja," ujar Asep, Selasa (3/11/2015).

Andun, kata Kapolres, tidak bisa mereka usulkan untuk menerima program bantuan rumah tinggal layak huni karena keluarga ini tidak tinggal di tanah milik mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com