Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap, Pengusaha Mengaku Pakai Sabu karena Bisnis Lesu dan Rumah Tangga Retak

Kompas.com - 03/11/2015, 14:14 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Seorang pengusaha rental mobil bernama Suryadi alias Andre (33) tahun, diringkus di kantornya saat mengonsumsi sabu.

Di sela pemeriksaan di Mapolres Malang, Andre mengaku terjerumus menggunakan sabu karena sejumlah masalah.

"Rentalan lagi sepi, rumah tangga saya juga sedang ada masalah. Terpaksa saya makai sabu untuk pelampiasan," kata Andre, Selasa (3/11/2015).

Andre mengaku, sabu yang dikonsumsinya dibeli dari seorang rekannya asal Kota Semarang. Setiap bulan, dia memesan sabu sampai empat kali kepada pengedar yang belakangan diketahui telah tertangkap oleh aparat Polrestabes Semarang. Satu gram sabu dibelinya seharga Rp 1,2 juta.

"Sudah delapan bulan ini saya mengonsumsi sabu. Transaksinya di ruas tol, ketemu langsung dengan penjualnya dan kadang di exit tol Bawen," ungkap Andre.

Penangkapan terhadap Andre ini, sebelumnya didahului penggerebekan di Hotel Frieda kamar V-4, kawasan Bandungan. Saat itu, dia lolos.

"Tersangka berhasil lolos dari kamar hotel yang baru saja ditinggalkannya. Tetapi kami menemukan satu paket kecil sabu yang diletakkan di notebook. Dari sinilah kami menuju kantor tersangka hingga mendapatkan sejumlah barang bukti lain," kata Kasat Narkoba Polres Semarang AKP Sugeng S.

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah alat bukti, seperti tiga paket kecil sabu, satu buah bong, dan korek api gas yang terpasang bekas jarum suntik.

Modus baru

Dari penangkapan tersebut, Sugeng mengatakan, terungkap sebuah modus baru dalam transaksi sabu. Transaksi yang dilakukan di ruas jalan tol ini dinamakan modus "adu banteng".

"Jadi antara pengedar dan pemesan ini berpapasan di satu titik di jalan tol. Ketika bertemu di titik yang dijanjikan, keduanya bersama-sama membuka kaca mobil. Di situlah terjadi transaksi. Tersangka Andre ini juga melakukannya di Jalan Tol Semarang-Ungaran," kata Sugeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com