Hal itu dilakukannya setelah seorang mahasiswa Universitas Parahyangan, Andy Setiawan Haryanto (19), meninggal setelah jatuh dari lantai atas mobil akibat terjerat kabel yang melintang rendah di Jalan Wastukencana, Rabu (28/10/2015).
"Sementara saya stop dulu sampai hasil menyeluruh saya terima fakta-faktanya. Jadi, hari ini harusnya tidak ada pengoperasian," ungkap pria yang kerap disapa Emil itu di Markas Polrestabes Bandung, Jumat (30/10/2015).
Menurut dia, peristiwa tewasnya Andy bukan tanggung jawab Pemerintah Kota Bandung. Pasalnya, Bandros dikelola oleh pihak ketiga. Emil juga tak mengetahui soal izin operasional bus nyentrik itu.
"Jadi, tidak ada pengelolaan dari Pemkot. Pemkot hanya penggagas selanjutnya diserahkan dengan pihak ketiga yang dikerjasamakan dengan Disbudpar sehingga siapa sopirnya, guide-nya, itu pihak swasta yang mengelola," tuturnya.
Untuk menindaklanjuti persoalan tersebut, Emil telah berkoordinasi dengan pihak Polrestabes Bandung.
"Kronologi kalau dari Pak Kapolres karena dari posisi korban itu berdiri, tidak duduk, dan sudah diingatkan oleh temannya dan pihak guide yang ada di atas. Ini kan prosedurnya begitu," ungkap Emil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.