Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Sepi Peziarah, Jasa WR Supratman Sudah Dilupakan?

Kompas.com - 28/10/2015, 18:59 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Kongres Pemuda Indonesia II pada 26-28 Oktober 1928 di Jakarta tidak bisa dipisahkan dengan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

Dalam kongres itulah lagu "Indonesia Raya" untuk kali pertama diperdengarkan di hadapan publik.

Pelantunnya adalah Wage Rudolf (WR) Supratman, seorang komponis sekaligus pencipta lagu kebangsaan itu.

Sayang, 87 tahun berlalu, tampaknya jasa pria tersebut mulai dilupakan bangsa ini.

Makamnya hampir tidak ada yang mengunjungi, khususnya setiap kali peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober.

Di Taman Makam Pahlawan Khusus, Jalan Kenjeran, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, makam WR Supratman tetap sepi. 

Hingga Rabu (28/10/2015) sore, di makam yang selalu terlihat bersih itu tidak ada satu pun pengunjung atau kelompok pengunjung yang berziarah, mengenang jasa atau sekadar mampir untuk berdoa.

"Sampai sore, belum ada satu pun yang mampir ke sini," kata juru kunci makam WR Supratman, Gufron.

Menurut Gufron, mungkin warga sudah lupa bahwa WR Supratman adalah seorang pahlawan karena menciptakan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

"Setiap peringatan sumpah pemuda memang sepi begini," tambah Gufron.

Ramai ataupun sepi, Gufron tetap setia sebagai juru kunci makam. Dia merawat dan membersihkan makam setiap hari.

Karena itulah, kondisi makam yang berbentuk biola itu tetap terlihat asri dan bersih. 

WR Supratman dilahirkan di Jakarta pada 9 Maret 1903. Pahlawan kemerdekaan dari kalangan seniman musik itu menjadi incaran penjajah karena lagu ciptaannya yang dinilai membakar semangat rakyat Indonesia. 

Sebelum wafat, WR Supratman sempat ditahan di Penjara Kalisosok, Surabaya. Dia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.

Hingga meninggal dunia, WR Supratman dikabarkan belum pernah menikah dan mengangkat seorang anak pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com