"Kamis lalu (22/10/2015) sudah terlihat potensi awan hujan, Jumat (23/10/2015) kita sempat terbang (menyemai garam). Rencananya TMC dilanjutkan sampai November," kata Heru kepada Antara dari Kutai Barat, Rabu (28/10/2015).
Sejauh ini, ia mengatakan, khusus untuk Kalimantan, penyemaian awan berpotensi hujan dengan garam dilakukan di Kalimantan Barat, perbatasan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, serta Kalimantan Selatan.
"Dari tanggal 15 Oktober lalu, kami sudah semai 24,2 ton garam," ujar dia.
Menurut Masrani Kilo (62), warga kampung Muara Tae di Kutai Barat, sudah dua kali turun hujan sepanjang Oktober ini.
Namun, di sekitar Kecamatan Jempang, hutan di daerah ini masih saja kering.
Air di sungai-sungai kecil, seperti Sungai Priyan, Sungai Kedang Murung, Sungai Klumpang, Sungai Nayan, Sungai Gusik, dan Sungai Lungkur yang dilintasi dari Kutai Kartanegara, surut sehingga sulit dilintasi perahu kayu kecil.
Hujan sempat terjadi di sekitar hutan lindung Bukit Soeharto. Bahkan, kemarin di Samarinda air sempat menggenangi sejumlah titik.
Berdasarkan informasi BMKG, kemarin (27/10/2015), jumlah titik api pada pukul 05.00 WIB mencapai 40 di Kalimantan dan 485 di Sumatera, sedangkan sumber titik panas di Kalimantan terdeteksi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.