"Saya sama saja, akan mempertemukan ojek pangkalan dan Go-Jek untuk memastikan tidak ada yang dirugikan," kata pria yang kerap disapa Emil tersebut.
Menurut dia, polemik tersebut harus segera dituntaskan agar masyarakat tak menjadi korban.
"Nomor satu itu harus dari sudut pandang masyarakat pengguna jangan sampai dirugikan," ujarnya.
Emil berpendapat, seharusnya keberadaan Go-Jek dapat memicu tukang ojek pangkalan agar mau meningkatkan kualitas layanan.
"Mereka harus meng-upgrade dirinya. Harus bisa menerima order online. Itu yang sedang kita bikin. Isunya lebih kepada masalah sosial yang harus dikomunikasikan," ucapnya.
Dia mengimbau agar masyarakat saling menahan diri dalam menyikapi persoalan tersebut. Jangan sampai, lanjutnya, ada pergerakan yang justru memperkeruh suasana.
"Imbauan saya jangan ada pergerakan-pergerakan yang bukan bidangnya. Menangkap itu tugasnya aparat, bukan sipil. Kalau sipil menangkap, itu salah. Mau apa pun alasannya. Negeri ini diatur oleh hukum, bukan oleh emosi-emosi pribadi, kelompok, atau golongan," kata Emil.
Emil juga berjanji bakal mencari solusi bagi kedua belah pihak.
"Dua-duanya warga Bandung. Saya jadi wasitnya. Minggu ini, pokoknya saya menerima informasi-informasi terkait masalah yang ada," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.