Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Sultra Diselimuti Kabut Asap Kiriman Papua

Kompas.com - 24/10/2015, 17:26 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Kabut asap mulai menyelimuti wilayah kota Kendari, sejak dua hari terakhir.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Maritim BMKG Kendari, Aris Yunatas, mengatakan, asap yang mengepung kota Kendari akibat kebakaran hutan di Papua bagian selatan, kemudian menyebar ke seluruh wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menurut Aris, pantauan satelit Himawari, Sabtu (24/10/2015) pukul 09.30, kabut asap juga melanda daerah daratan Sultra lainnya seperti Konawe, Bombana, Konawe Utara dan Konawe Selatan.

Termasuk daerah kepulauan seperti Konawe Kepulauan, Baubau, Buton dan Muna. Pantauan satelit mencatat ada 341 hotspot atau titip api yang terpantau di Papua saat ini.

"Kabut asap yang terjadi di Kendari dan beberapa kabupaten di Sultra merupakan kiriman dari Papua,” kata Aris, Sabtu (24/10/2015).

Pihak BMKG Kendari tidak bisa memastikan kapan kabut asap yang menyelimuti wilayah Sultra ini akan berakhir. Pasalnya, asap tersebut merupakan asap kiriman.

Apalagi saat ini tengah bertiup angin dari arah timur Indonesia menuju barat, sehingga asap di Papua dipastikan akan terus bergerak ke wilayah Sultra.

"Jika pihak terkait di Papua cepat bergerak mengatasi kebakaran di sana, kabut asap juga akan cepat menghilang," ujarnya.

Tak hanya asap kiriman dari Papua, kabut asap di Sultra juga diperparah dengan banyaknya lahan di daerah itu yang terbakar seperti di Bombana, Kolaka Timur dan Muna.

Untuk itu, lanjut Aris, semua pihak harus cepat melakukan antisipasi mengingat kekeringan di Sultra masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun.

Apalagi fenomena El Nino di Indonesia juga masih berada pada level kuat.

Akibat kabut asap itu juga menganggu jarak pandang penerbangan sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Halu Oleo Kendari, Bandara Betoambari Baubau dan Sangia Nibandera di Kolaka.

Beberapa penerbangan mengalami keterlambatan (delay) pendaratan maupun keberangkatan.

Sementara itu, warga kota Kendari mulai khawatir dengan kabut asap yang telah menyelimuti wilayah ini dua hari terakhir.

"Dari kemarin saya lihat awan putih sekali tidak kita liat langit biru biar sudah siang, baru mataharinya merah sekali. Tentu kita khawatir, jangan sampai kayak kejadian di Kalimatan dan Sumatera,” kata Anto, salah seorang warga di Kecamatan Baruga.

Dia berharap pemerintah segera melakukan langkah antisipasi dini. Sehingga peristiwa kabut asap tidak parah seperti di pulau Kalimantan dan Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com