Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jarak Pandang di Kualanamu 500 Meter, Garuda Batal Terbang ke Lhokseumawe

Kompas.com - 24/10/2015, 14:45 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Pesawat Wings Air dan Garuda Indonesia batal terbang ke Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe, Aceh Utara, dari Bandara Kualanamu, Medan, Sabtu (24/10/2015).

Pembatalan penerbangan itu karena jarak pandang yang hanya 500 meter akibat tebalnya kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Palembang dan Riau.

Akibat kejadian ini, para calon penumpang tujuan Medan dari Lhoksuemawe juga tidak terangkut. Mereka terpaksa berangkat ke Medan melalui jalan darat.

Kepala Bandara Malikussaleh Aceh Utara, Miswan, mengatakan pembatalan penerbangan diketahui beberapa menit sebelum jadwal keberangkatan dari Medan Sumatera Utara.

“Hari ini Garuda Indonesia (dijadwalkan) terbang dari Kualanamu ke Malikussaleh pukul 09.55 WIB dan kembali ke Medan pukul 11.15 WIB. Sedangkan Wings Air terbang dari Medan ke Malikussaleh pukul 10.20 WIB dan kembali ke Medan pukul 11.35 WIB,” ujar Miswan.

Menurut laporan dari kedua maskapai itu, mereka gagal terbang karena jarak pandang di Kota Medan hanya 500 meter.

Sedangkan jarak pandang tadi pagi di Aceh Utara terbilang baik mencapai 5.000 meter dan layak untuk penerbangan.

Miswan mengatakan, pihaknya sudah mengumumkan bahwa tidak ada penerbangan dari Medan karena gangguan kabut asap.

“Dari siang ke sore ini kabut asap semakin parah. Besar kemungkinan besok juga tidak ada penerbangan. Namun, kita lihat lagi kondisi kabut asap besok,” pungkas Miswan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com