Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Dinasihati, Rudi Tikam Sepupu Sendiri

Kompas.com - 23/10/2015, 19:04 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Tak terima sering dinasehati, Rudi Maulana (26) menikam sepupunya sendiri, Imam Faizan (39), Jumat (23/10/2015). Akibatnya, Imam kritis dan dilarikan ke RSUD Dr Pirngadi Medan untuk mendapat perawatan medis.

Korban dan pelaku adalah saudara sepupu. Pelaku selama ini tinggal di rumah korban di Jalan Bedagai, Kecamatan Medan Timur. Sudah sepekan terakhir ini pelaku sering dinasehati oleh keluarga korban, lalu pelaku tidak terima.

Sebelum kejadian, di persimpangan Jalan Bedagai-Jalan Prof HM Yamin Medan, pelaku memanggil korban dengan alasan membicarakan sesuatu hal. Imam menuruti. Lalu, korban kembali lagi ke rumahnya yang hanya berjarak beberapa meter dari TKP dan menikamkan pisau roti yang sudah dipersiapkan pelaku ke arah rusuk sebelah kanan korban.

Setelah menusuk korban, pelaku melarikan diri. Dengan kondisi terluka dan berdarah korban meminta pertolongan warga. Mendengar jeritan korban, warga yang berada di sekitar TKP mengejarnya.

Pelaku berhasil ditangkap warga. Melihat kondisi korban bersimbah darah, pelaku pun langsung di amuk massa. Tak lama, petugas Polsekta Medan Timur datang untuk mengamankannya.

Adik korban, Reza (22) membenarkan beberapa hari belakangan ini pelaku sering dinasehati tetapi dia tak terima. Sampai-sampai rumah mereka pun dilempar.

"Sebenarnya ini masalah keluargalah," ujar Reza.

Pelaku dengan kondisi wajah babak belur langsung diperiksa penyidik Mapolsekta Medan Timur. Dia tidak bersedia berkomentar.

"Pelaku sudah kami amankan. Sekarang sedang diperiksa penyidik. Belum diketahui pasti apa motif pelaku menikam korban. Barang bukti pisau yang digunakan pelaku sudah kami amankan," kata Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur AKP Alexander Piliang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com