Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Para Siswa Berebut Masker Gratis...

Kompas.com - 23/10/2015, 16:32 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI, KOMPAS.com - Para siswa di sejumlah sekolah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terlibat rebutan pembagian masker gratis yang dibagikan petugas Dinas Kesehatan secara terbatas, Jumat (23/10/2015).

Para siswa di SDN 032 Kunyi Kelurahan Andreapi yang khawatir terserang infeksi saluran pernafasan karena asap terlihat berebutan pembagian masker yang dilakukan petugas di sekolah-sekolah di Polewali Mandar.

Sejumlah siswa kecewa lantaran tak kebagian masker yang dibagikan petugas secara terbatas. Setelah membagaikan masker gratis di kampung-kampung dan lokasi pemukiman warga yang dekat dengan lokasi kebakaran di Kecamatan Polewali dan Andreapi.

Meski petugas meminta para siswa duduk di kelas masing-masing sebelum masker dibagikan, namun para siswa tetap saja merangsek dan mendekati petugas agar bisa kebagian masker lebih cepat sebelum habis terbagi.

Sejumlah guru langusng menertibkan situasi ini hingga pembagian masker bisa dilanjutkan di dalam kelas masing-masing.

Selain membagikan masker gratis, tim juga memberikan penyuluhan tentang cara pemakaian masker dan bahaya kabut asap terhadap kesehatan jika terlalu lama menghirup udara kotor yang sarat dengan karbondioksida.

Kepala Puskesmas Andreapi Inrawati, mengatakan, kabut asap bisa menyebabkan radang mata, gangguan pernapasan atau ISPA, sakit tenggorokan dan mata perih.

"Tercatat ada sekitar 20 warga dan anak-anak yang menderita gejala ISPA, ada beberapa yang mengeluh radang mata, mereka tetap dirawat jalan karena kondisinya masih ringan, kecuali kabut asapnya makin lama bisa saja harus dirawat inap,” ujar Inrawati.

Abdul Latif, salah satu guru SDN 032 Kunyi, mengatakan meski kabut asap pekat dan mulai mengganggu kesehatan sejumlah warga, namun proses belajar mengajar di sekolahnya tetap berjalan normal seperti biasa. Hanya saja, para siswa memang dianjurkan untuk menggunakan masker demi mencegah ISPA.

“Proses belajar mengajar tetap jalan seperti biasa. Hanya saja hari ini kami minta siswa dan guru terlibat membersihkan dedaunan dan ranting di sekeliling sekolah agar api tidak menjalar ke sekolah,” ujar Abdul Latif.

Sementara itu, hingga sepekan kbakaran berlangsung, api masih terus berkobar di sejumlah lokasi pegunungan di Kecamatan Polewali dan Andreapi. Data tim posko terpadu di Kecamatan Andreapi mencatat ada lebih dari 444,87 hektar kawasan hutan dan perkebunan yang terbakar. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com