Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Tani Dadakan Bertambah, Kebakaran Hutan di Bukit Bengkirai Meningkat

Kompas.com - 18/10/2015, 07:54 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Munculnya peladang dadakan dianggap telah memicu kebakaran hutan di batas antara desa-desa dan hutan tanaman industri yang dikelola PT Inhutani di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

"(Kehadirannya) bisa juga disebut dadakan, membakar lahan sendiri, lalu kena area kami," kata Manajer Hutan Tanaman PT Inhutani I Unit Manajemen Hutan Batu Ampar-Mentawir, Agus Beniarto (Beni), Sabtu (17/10/2015).

Kebakaran di batas desa itu terjadi secara sporadis di banyak titik dalam satu bulan belakangan ini dengan total 50 hektar (ha) dari 16.521 ha hutan kelola Inhutani. Lahan milik Inhutani berbatasan dengan Desa Sei Merdeka di utara, Semoi Sepaku di selatan, Mentawir di timur tenggara.

Peladang itu berkelompok-kelompok dan membakar lahan untuk kegiatan perkebunan mereka. Kehadiran kelompok ini semakin banyak dari waktu ke waktu hingga mendekat ke wilayah Inhutani.

Ketika mereka membakar ladang, kata Beni, api seringkali menjalar ke area Inhutani. Beni mengatakan pernah menangkap dua terduga perambah lahan Inhutani.

"Alasannya, tidak tahu area hutan. Katanya juga hanya disuruh orang yang memprovokasi," kata Beni.

Kebakaran dan perambahan juga sampai terjadi hingga kawasan Hutan Wisata Bukit Bengkirai. Sebagian kecil di antaranya dikelola oleh Inhutani I di Samboja.

Manajer PT Inhutani I Unit Manajemen Jasa Wisata Pusdiklat Bukit Bengkirai K Tarigan mengatakan, kelompok peladang meningkat dua tahun belakangan.

"Semula (kelompok peladang) tidak masuk. Mungkin karena semakin banyak, akhirnya mereka merambah masuk ke kawasan kami," kata Tarigan.

Hutan Bukit Bengkirai pun tak luput dari kerusakan. Menurut Tarigan, pekan lalu ada di lima lokasi hutan yang dirusak. Total luas kerusakan mencapai 25 ha dari 500 ha kawasan Bukit Bengkirai.

Untunglah zona inti hutan wisata itu tidak rusak dan terbakar. Zona inti Bukit Bengkirai dikenal memiliki canopy bridge (jembatan tajuk) yang menghubungkan 5 pohon Bangkirai di ketinggian 30 meter. Jembatan tajuk ini sepanjang 64 meter.

Tarigan menengarai perusakan ini terorganisasi dan terencana. Hutan dipetak dengan menandai lebih dulu pohon yang hendak ditebang, membuka jalur mengeliling petak kawasan, lantas ditebang, kayu-kayu diambil, dan setelah kawasan itu terbuka baru dibakar.

Pihak Inhutani telah menangkap dua peladang karena aksi mereka itu, minggu lalu. "(Sejak penangkapan) kebakaran tidak lagi terjadi," kata Tarigan.

Tarigan mengatakan, kebakaran dan perambahan tidak sampai ke Bukit Bengkirai lagi. Pasalnya, hutan ini merupakan ikon pesona hutan hujan tropis yang masih alami di Kaltim.

Hutan dilengkapi restoran, lamin untuk pertemuan, kolam renang, serta cottage maupun jungle cabin. Andalannya berupa jembatan tajuk di ketinggian 30 meter.

Jembatan tajuk bikinan AS ini merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com