Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil ke Eropa, Kota Bandung Dapat Hibah Rp 75 Miliar dari Belanda

Kompas.com - 09/10/2015, 11:56 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung mendapat hibah sebesar 4,6 juta euro atau sekitar Rp 75 miliar dari Pemerintah Belanda. Dana tersebut bakal digunakan untuk memperbaiki sistem pengolahan air minum yang dikelola PDAM Tirtawening.

"Ada berita baik jadi hasil kunjungan saya ke Eropa, khususnya ke Belanda. Secara resmi, kita mendapat hibah nilainya 4,6 juta Euro. Diperuntukan untuk peningkatan kapasitas suplai air minum kepada warga Bandung, yang memang perlu ditingkatkan secara maksimal," kata Wali Kota Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Jumat (9/10/2015).

Emil --demikian dia biasa disapa, menambahkan, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk menambah infrastruktur, dan perbaikan teknologi distribusi air minum.

"Bantuannya ada dari LSM Belanda urusan air dan pemerintah. Urusan air terbaik dunia itu di Belanda. Jadi perusahaan Belanda ini terbaik sedunia dia punya program untuk menaikan kualitas perusahaan air di seluruh dunia khususnya di Asia dan Afrika agar memiliki standar internasioanal," tutur Emil.

Di tempat yang sama, Chief Executive Vitens Evides International Marco Schouten mengaku senang bisa berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas layanan air minum di Kota Bandung.

Dia menilai persoalan utama PDAM Tirtawening yaitu mencari sumber air. "Kami mencoba memperbaiki operasional PDAM Kota Bandung dalam waktu tiga tahun ini. Meningkatkan peralatan, mengurangi kebocoran, memperbaiki produksi, menghubungkan lebih banyak pelayanan pelanggan, dan yang paling penting menyediakan air untuk warga Bandung," ujar dia.

Selama tiga tahun, Pemkot Bandung bakal memonitor jalannya program tersebut. "Ya, ada banyak monitoring, tahun demi tahun akan dimonitoring. Rekan saya akan tinggal di Bandung, membantu memonitoring. Masalah terbesarnya itu mencari air. Ada banyak kekeringan. Sulit mencari air sehingga tidak bisa mengalirkan air ke kostumer," ujar Marco. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com