Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2015, 18:24 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan, Indonesia dalam kondisi darurat kekerasan anak. Hal ini disampaikan terkait kasus pembunuhan PNF (9), mayat bocah perempuan yang jasadnya ditemukan di dalam kardus.

"Kekerasan anak ini memang semakin meningkat, angka kekerasan ini dan di mana-mana. Indonesia ini dalam keadaan darurat kekerasan terhadap anak," kata Yohana saat meninjau kesiapan kota layak anak di Mataram, Kamis (8/10/2015).

Ia menambahkan, jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. NTB, kata Yohana, merupakan daerah dengan angka kekerasan terhadap anak nomor lima tertinggi di Indonesia.

"Kalaupun NTB termasuk yang cukup tinggi, nomor lima, itu berarti harus ada perhatian pemerintah terhadap perempuan dan anak, khususnya anak-anak," kata dia.

Sementara itu, Yohana mengatakan, sebuah daerah bisa menjadi kota layak anak apabila sudah memenuhi berbagai indikator. Selain itu, koordinasi antara kementerian pusat dan pemerintah provinsi, kabupaten, atau kota harus berjalan baik.

Selanjutnya, sosialisasi dan penilaian harus dibuat untuk sekolah dan orangtua. Hal ini untuk mengevaluasi apakah sekolah maupun orangtua sudah memenuhi hak anak, melindungi anak, dan menjaga tumbuh kembang anak.

"Ini sedang kita buat, termasuk ke lingkungan. Setelah itu, kita akan dapat standar yang bisa disebar ke seluruh sekolah di Indonesia, keluarga, dan masyarakat. Sehingga, mereka bisa melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan anak yang harus ramah anak. Jadi semuanya serba ramah anak dan layak anak," kata Yohana.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com