"Uji sampel tadi berhasil ditemukan bahan makanan yang positif mengandung pewarna berbahaya yaitu mengandung rhodamin B. Pewarna itu tidak boleh ada dalam makanan," kata Kepala BB POM Denpasar Endang Widowati, Denpasar, Bali, Selasa (6/10/2015).
Di Pasar Sindu ini, BB POM mengambil 50 sampel makanan dan bahan makanan yang dijual di pasar. Dari 50 sampel tersebut hanya tiga sampel yang positif mengandung rhodamin B yaitu pewarna tekstil.
Tiga sampel yang mengandung pewarna tekstil adalah terasi asal Lombok, jajan uli, dan jajan begina (untuk sesaji).
"Tadi mengambil 50 sampel. Setelah diuji ternyata hanya tiga yang mengandung pewarna berbahaya, mengandung rhodamin B. Karena ini merupakan radikal bebas yang tidak boleh di dalam tubuh, makin lama akan menyebabkan kanker," tambah dia.
Selain di Pasar Sundu Sanur, BB POM juga menyasar pasar percontohan lainnya yaitu Pasar Agung.
Peninjauan yang ditemukan jajan bolu kukus mengandung rhodamin B. Di Pasar Intaran Sanur ditemukan jajan begina (untuk sesaji) mengandung rhodamin B dan kerupuk mengandung boraks.
Program Pasar Aman dari bahan berbahaya ini bertujuan untuk mengendalikan peredaran Bahan Berbahaya di pasar tradisional, mencegah masuknya Bahan Berbahaya ke dalam rantai pangan, tersedianya Bahan Pangan dan Pangan yang Aman dari Bahan Berbahaya di pasar serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.