Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Ikan Meledak di Atas Perahu, Nelayan Pulau Haruku Tewas

Kompas.com - 05/10/2015, 16:14 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Abukarim Marasabessy (38), warga Desa Kailolo, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, tewas setelah bom rakitan yang hendak dipakai untuk menangkap ikan meledak sebelum digunakan.

Kejadian itu menimpa Abukarim saat dia bersiap melempar bom itu ke laut dari atas perahunya di Tanjung Totu Petuanan, Desa Rohomoni, Kecamatan Pulau Haruku, Minggu (4/10/2015). Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, saat itu korban berangkat melaut bersama kawannya, Hasbi Tuasamu.

Keduanya berangkat dari Desa Kailolo menuju Tanjung Totu menggunakan perahu tradisional. Selain berbekal alat pancing, korban saat itu ternyata juga membawa bom ikan rakitan. Setelah tiba di Tanjung Totu sekitar pukul 12.10 WIT, keduanya langsung berkeliling mencari kawanan ikan.

Namun karena tidak menemukan kawanan ikan, Hasbi kemudian mengajak Abukarim untuk makan siang. “Saat itu tiba-tiba korban melihat ada kawanan ikan, dia pun tidak menghiraukan ajakan temannya dan segera mengambil bom di atas perahu,” kata seorang sumber Kompas.com, Senin (5/10/2015).

Saat itu tanpa menunggu lama Abukarim langsung membakar sumbu bom rakitan yang sudah dipegangnya itu. Namun, diduga karena silau dia tidak menyadari jika sumbu bom telah terbakar dan dia terlambat melemparkan benda berbahaya itu.

“Ledakan bom rakitan itu sangat kuat dan nyaris tangan kanan korban terputus. Ledakan itu sontak membuat tubuh korban jatuh ke dalam perahu,” tambah sumber itu.

Selain menyebabkan tangan korban nyaris putus, seluruh tubuh korban juga terluka dan berlumuran darah. Korban akhirnya dibawa pulang ke kampungnya oleh Hasbi pada pukul 18.30 petang. “Korban tewas karena terkena bom rakitannya sendiri dia sudah dimakamkan,” kata Kapolsek Pulau Haruku, Iptu Y Arens kepada Kompas.com melalui saluran telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com