Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Ancam Pusat Rehabilitasi Orangutan di Kaltim

Kompas.com - 23/09/2015, 17:30 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Kebakaran hutan mengancam pusat rehabilitasi dan penyelamatan orangutan yang dikelola Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Kecamatan Samboja Lestari, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (23/9/2015).

Api berkobar di hutan dalam kawasan itu sejak pukul 12.00 wita di dua titik besar dan sedikitnya lima titik kecil lain. Pihak BOSF mengatakan, kebakaran ini menyebabkan sedikitnya 40 hektar luas hutan saat ini dimakan api.

“Titik pertama yang paling besar, kira-kira sudah 40 hektar. Titik dua sekitar 5 hektar. Belum titik lain sekitar lima titik yang hidup mati hidup mati,” kata Suwardi, juru bicara BOSF Samboja dari lokasi kejadian.

“Hingga kini belum ada tanda-tanda akan padam, terlebih angin sedang kencang,” tambah Suwardi.

Saat ini puluhan personel Samboja Lestari berjibaku memadamkan api. Suwardi mengatakan, TNI juga terlibat dalam upaya memadamkan api. Mereka memadamkan api dengan peralatan seadanya, seperti tangki air, semprotan air, hingga cara manual mengandalkan pelepah pohon dan batang kayu.

“Teman-teman dari TNI mulai berdatangan membantu mengendalikan api. Kami juga sudah berhubungan dengan pemerintah Kukar untuk mendapat bantuan,” kata Suwardi.

Kebakaran ini merupakan kali kedua dalam satu bulan belakangan. Kebakaran sebelumnya terjadi di 31 Agustus 2015 mengakibatkan 30 hektar lahan beserta lebih 1.000 batang pohon rusak. Kebakaran akhir bulan lalu itu hanya berjarak 1-2 kilometer dari kandang-kandang orangutan, dan 500 meter dari kandang baru, serta  satu kiloeter dari kantor pengelola BOSF.

Kali ini, kebakaran terjadi sebelah barat di mana hutan-hutan di kawasan berbatasan dengan  Desa Tani Bhakti dan Kelurahan Amburawang Darat. Jaraknya lebih jauh dari kebakaran sebelumnya, yakni 4 km dari kandang orangutan.

Suwardi mengungkapkan, sampai kini kondisi kandang dan orangutan belum terancam. Pasalnya, angin dan api mengarah menjauh dari pusat rehabilitasi. “Kebakaran bulan lalu terjadi dari pukul 11.00-18.00. Kebakaran sekarang belum tahu akan sampai kapan, sebab api sangat besar dan asap tinggi sekali,” kata Suwardi.

Sehingga Suwardi memperkirakan kebakaran kali ini akan mengakibatkan kerugian lebih besar. “Pohon-pohon yang terus kami tanam sejak 2001 hingga 2015 ini, banyak di antaranya pohon meranti, akan habis terbakar. Satu hektar saja kira-kira 10 x 5 pohon,” kata Suwardi.

BOSF sendiri berdiri di atas lahan seluas 1.800 hektar. Didirikan pada 1991 dan hingga kini sudah merawat 700 ekor orangutan dengan dukungan 400 karyawan, mulai dari para ahli di bidang primata, keanekaragaman hayati, ekologi, rehabilitasi hutan, agroforestri, pemberdayaan masyarakat, edukasi, dan kesehatan orangutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com