Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Beraksi, Begal Didanai oleh Penadahnya

Kompas.com - 18/09/2015, 19:21 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku begal di kota Makassar didanai oleh penadah barang curian. Saat ini, polisi masih terus mencari para penadah dan akan menjeratnya dengan pasal berlapis.

"Selain pelaku begal yang kita kejar, polisi juga mencari penadahnya. Dimana penadahnya itu yang mendanai aksi begal di Makassar. Seandainya tidak ada penadah itu, pasti tidak ada aksi begal. Dari mana mereka membiayai aksinya, kalau barang curiannya tidak laku," ungkap Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Fery Abraham saat gelar perkara aksi begal di kantornya bersama Kepala Polda Sulselbar, Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Pudji Hartanto Iskandar, Jumat (18/9/2015).

Saat ditanya adanya pabrik pembuat anak panah atau busur di wilayah kerjanya, Feri mengaku masih melakukan penyelidikan. Namun, dia beranggapan bahwa berbagai senjata tajam yang dibawa pelaku begal datangnya dari luar Makassar.

"Dugaan itu muncul karena banyak senjata busur yang digunakan ternyata sama persis modelnya. Sekarang kami masih selidiki. Tapi aksi begal di Makassar rata-rata dilatarbelakangi faktor ekonomi dan pergaulan. Mereka yang terlibat dalam tindakan begal umunya dilakukan oleh orang putus sekolah dan pengangguran. Para pelaku itu juga pada umumnya karena dibawah pengaruh narkoba dan minuman keras," tambahnya.

Dalam gelar perkara itu, pakar kriminal dan pengamat kepolisian, Marwan Mas, turut hadir. Dia mengatakan, pemberantasan begal di Makassar merupakan perang panjang yang harus dihadapi.

"Pemberantasan fenomena begal itu seperti perang panjang mengingat pelaku begal terus beregenerasi. Karena itu, metode pemberantasan itu tidak boleh sebatas mengandalkan polisi saja. Masyarakat juga mestinya berperan aktif dalam memberikan info. Untuk peran polisi tugasnya penjagaan dan penangkapan," tuturnya.

Para pelaku begal yang dibawah pengaruh obat-obat terlarang, Marwan meminta agar polisi menutup toko yang menjual obat daftar G. Karena selain psikotropika dan narkotika obat sejenis ini juga bisa membuat para penggunanya nekat melakukan tindak kejahatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com