Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendarat di Surabaya, Sugiayem Langsung Dirawat di RSUD Blambangan

Kompas.com - 16/09/2015, 14:09 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sugiayem, tenaga kerja wanita asal Desa Karangdoro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang sakit selama empat bulan di Taiwan, akhirnya pulang ke Banyuwangi.

Dia dirawat di ruang ICU RSUD Blambangan didampingi tim dokter yang terdiri dari sembilan dokter dan satu tenaga medis. (Baca: TKW Sugiayem Sakit di Taiwan, Keluarga Minta Pemulangan)

Sugiayem diterbangkan pada Selasa 15 September 2015 menggunakan pesawat Eva Air dengan nomer penerbangan BR 231 didampingi seorang dokter dan seorang perawat serta seorang pendamping dari Kantor Dagang Ekonomi Indonesia Taiwan.

"Setelah sampai Juanda Surabaya, Sugiayem sempat transit di Rumah Sakit Sutomo untuk diperiksa lalu di dibawa ke Banyuwangi menggunakan ambulance. Sampai sini, sekitar tadi pagi 05.30 WIB, dan langsung dirawat di ruang ICU," kata Taufik Hidayat, Direktur RSUD Blambangan, Rabu (16/9/2015).

Taufik pun menjamin Sugiayem akan mendapatkan perawatan terbaik di RS ini. "Yang terpenting dirawat dulu, biaya nomer dua," ungkap Taufik. (Baca: Biaya Pemulangan TKW Sugiayem Diperkirakan Capai Rp 300 Juta)

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dlakukan oleh tim dokter RSUD Blambangan, kondisi Sugiayem tidak stabil dan ditemukan penyakit di otaknya. "Ada kegagalan di otak yang membuat pasien tidak sadar. Selain itu juga ditemukan tumor syaraf di otak atau multiple brain disorder," ungkap Hery Subiakto, Ketua Tim Dokter RSUD Blambangan.

Selain itu, Sugiayem juga mengalami komplikasi, radang paru, sesak nafas, infeksi saluran kencing serta tensi yang menurun. "Tanda vital abnormal dan di perut terdapat banyak gas dan adanya peningkatan jumlah sel darah putih hingga 14.700," ujar Hery.

Hery juga telah mengganti obat dari Taiwan dan memasukkannya melalui infus. "Untuk sementara kami mengatasi kejang sehingga kondisinya stabil. Untuk operasi masih kita lihat perkembangannya," ujar dia.

Selain itu, demi menghindari luka disebabkan karena perawatan yang cukup lama, pihak RS memberikan matras khusus untuk Sugiayem. "Karena sudah empat bulan dirawat, ada luka di bagian punggung karena terlalu lama berbaring. Dengan matras khusus ini pasien bisa dimiringkan ke kiri atau ke kanan. Matras tersebut pernah digunakan oleh Sihatul," tutur Hery.

Sebelumnya, pada Mei 2014 pihak RSUD Blambangan juga merawat Sihatul Alfiyah. Dia adalah tenaga kerja asal Desa Plambangrejo, Banyuwangi, yang delapan bulan koma di Taiwan. Setelah dirawat selama sembilan bulan di RSUD Blambangan, Sihatul meninggal pada Kamis (15/1/2015) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com