Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakabin: Pasca-pengibaran Bendera Komunis, Keamanan Bali Harus Dijaga

Kompas.com - 15/09/2015, 14:37 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Situasi keamanan pasca-pengibaran bendera bergambar palu dan arit yang identik lambang komunis oleh wisatawan asing asal Rusia beberapa waktu lalu harus tetap dijaga.

Hal ini disampaikan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (Wakabin) Letjen TNI Torry Djohar Banguntoro usai acara pelantikan Pangdam IX/Udayana. "Saya melihat, mereka mau coba-coba yang nggak pantas. Sebenarnya dia sudah mengerti (dilarang mengibarkan bendera komunis)," kata Letjen Torry di Denpasar, Selasa (15/9/2015).

Bendera palu dan arit dikibarkan warga Rusia bernama Maslennikov Dmitri (49) di sebuah vila kawasan Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung pada akhir bulan lalu. Bendera itu kemudian sudah diturunkan secepatnya oleh aparat keamanan setempat.

Wakabin Torry berharap kasus pengibaran bendera palu arit itu tetap diproses berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. Dia juga menambahkan, Bali sebagai daerah pariwisata unggulan yang dikenal dunia harus tetap dijaga agar tetap dalam kondisi aman dan kondusif.

"Tapi nggak apa-apa, bisa diselesaikan secara hukum. Yang berwenang bisa menyelesaikan masalah ini, tetap jaga Bali," tambah dia.

Torry  melanjutkan di masa depan perlu ditingkatkan pengawasan lingkungan dan selalu menyosialisasikan hal-hal yang dilarang seperti pengibaran bendera palu dan arit. Dia juga mengingatkan saat ini bukan lagi zaman perang terbuka dengan menggunakan senjata.

Hal yang perlu diwaspadai justru perang ideologi, memasukkan faham-faham terlarang dan gangguan ekonomi yang bisa memecah belah bangsa. Perlu kekuatan bersama komponen bangsa untuk menjaga NKRI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com