Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Keluarga, Iti Korban "Crane" Roboh Berulang Kali Sebut Ingin Wafat di Mekkah

Kompas.com - 12/09/2015, 17:05 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Anak dan menantu almarhumah Iti Rasti Darmini (57), korban meninggal jatuhnya alat berat berupa crane di Masjidil Haram, Mekkah, mengaku terpukul dengan tragedi yang menimpa sang ibu. Meski demikian, keluarga sudah mengikhlaskan kepergian wanita asal Kuningan itu.

Arbani Sodiq (31), anak kedua Iti, menuturkan, sebelum berangkat ke Tanah Suci, Iti berulang kali mengatakan ingin meninggal di Mekkah. 

"Memang bilang ke anak-anaknya ingin meninggal di sana (Mekkah). Jauh-jauh hari sering bilang seperti itu," ucap Arbani di rumah duka, Jalan Nyampai Nomor 45, RT 002 RW 010, Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (12/9/2015).

Arbani mengatakan, di satu sisi, kejadian tersebut membuat keluarga dirundung duka. Namun, di sisi lain, keluarga merasa tenang lantaran keinginan terakhir ibunya bisa tercapai.

"Ini kan musibah, namanya musibah sudah takdirnya. Apalagi meninggalnya di Tanah Suci, mungkin mimpi semua orang Islam," ujarnya.

Dia mengatakan, ibunya merupakan sosok yang religius dan dekat dengan keluarga. Kepada Arbani, Iti sempat berpesan agar ia selalu akur dengan saudaranya.

"Pesan ke anak-anaknya supaya sama saudara akur, saling menjaga," kenang Arbani.

Santi Widaningsih (25), menantu Iti, juga mengaku sering mendengar mertuanya berucap ingin mengembuskan napas terakhirnya di Tanah Suci.

"Kepada guru mengajinya, mama bilang mau meninggal di sana. Setiap pengajian selalu diulang-ulang," ujarnya.

Santi yang tinggal serumah dengan Iti mengungkapkan, mertuanya sempat memberikan kabar melalui pesan singkat sekitar seminggu lalu. Pesan tersebut menjadi kalimat terakhir Iti untuk keluarganya.

"Sempat SMS ke suami, mama bilang lagi di Masjid Nabawi, dan sudah mengunjungi kebun kurma," kata dia.

Badai pasir dan angin kencang yang melanda Mekkah, Jumat (11/9/2015) petang, mengakibatkan sebuah alat berat berupa crane patah dan menimpa bangunan di kawasan Masjidil Haram. (Baca: Faktor Keamanan, Jokowi Tak Bisa Kunjungi Jemaah Haji Indonesia Korban "Crane")

Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) 1436 H/2015 Arsyad Hidayat sebelumnya mengatakan, hingga Sabtu pukul 01.00 dini hari waktu Arab Saudi, jumlah anggota jemaah Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa itu tercatat 33 orang.

Dua di antaranya meninggal dunia. Selain Iti, korban meninggal lain adalah Masnauli Sijuadil Hasibuan dari kloter 009 embarkasi Medan. (Baca: Daftar Jemaah Indonesia yang Jadi Korban "Crane" Roboh di Mekkah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com