Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-bentrokan TNI dan Polisi, Tim Gabungan Gelar Olah TKP

Kompas.com - 01/09/2015, 16:19 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Tim gabungan TNI dan Polri mulai menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (1/9/2015), pasca-bentrokan antara aparat TNI dan kepolisan yang menewaskan Prada Yuliadi, salah satu anggota pasukan dari Kompi Senapan B 721 Andi Makkasau Polewali Mandar, di arena road race, hari Minggu lalu. Sejumlah lintasan balapan diberi garis polisi.

Tim gabungan yang melibatkan tim Inafis, tim Dokkes, Puslabfor, Intelkam dari kepolisan, dan petugas TNI dari Kodam, Korem, dan Kodim setempat akan mengungkap kronologi bentrokan hingga menewaskan korban, termasuk mengungkap protap penanganan kerusuhan hingga penembakan yang menewaskan korban. Sementara itu, aparat TNI memantau jalannya proses olah TKP.

Selama olah TKP, warga di sekitar lokasi tak diperkenankan mendekati lokasi kejadian atau TKP demi kelancaran proses olah TKP. Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Polisi Frans Barung Mangera mengatakan, tim gabungan TNI dan polisi dibentuk sebagai konsensus bersama dalam penanganan kejadian yang melibatkan kedua institusi tersebut.

"Tim gabungan TNI-Polri dalam menangani kasus yang melibatkan personel kedua institusi merupakan konsensus bersama aparat TNI-Polri yang sudah lama menjadi kesepakatan," ujar Frans.

Sebelumnya, Kapolda Sulselbar Irjen Polisi Anton Setiadji menyebutkan bahwa pasca-bentrokan, kepolisan telah membentuk tim gabungan untuk mengungkap fakta-fakta kasus yang memalukan dua aparat negara tersebut.

Anton menegaskan bahwa kasus ini akan diproses hukum sesuai mekanisme dan ketentuan yang ada.

"Saya telah bertemu Pangdam untuk membicarakan berbagai langkah penanganan nantinya melibatkan unsur kepolisian dan TNI dalam mengungkap fakta kejadian secara bersama-sama," ujar Kapolda Sulselbar Irjen Anton Setiadji.

Menanggapi adanya isu penculikan sejumlah anggota polisi oleh aparat TNI pasca-kejadian, Anton mengatakan, itu hanyalah isu belaka. Faktanya, hingga kini, tak ada anggota polisi yang diculik seperti kabar yang ramai beredar di duna maya.

Anton mengatakan, pimpinan kedua institusi sepakat untuk sama-sama menarik personelnya dari lapangan sebagai upaya konkret dalam mencegah segala kemungkinan terjadinya gesekan susulan di lapangan pasca-kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com