Informasi yang dihimpun, api membakar semak-semak tinggi di lereng Merapi sekitar pukul 11.00 WIB. Mengetahui hal itu, ratusan relawan langsung melakukan upaya pemadaman. Api dipadamkan dengan cara dipukul-pukul dengan alat sederhana seperti gepyok maupun ranting pohon. Untuk mencegah meluasnya kebakaran, relawan juga membuat sekat bakar.
"Api baru bisa dipadamkan empat jam setelah terbakar atau sekitar pukul 15.00 WIB," ucap Irianto, relawan Jogja Magelang Elektronik (JME) , dihubungi Rabu sore.
Menurut Irianto, kebakaran kali ini menghanguskan sekitar enam hektar hutan Gunung Merapi di atas hulu Kali Putih. Belum diketahui penyebab kebakaran, termasuk jenis vegetasi apa saja yang ikut terbakar.
"Sebagian besar adalah ilalang," sebut Irianto.
Kepala Seksi Wilayah I TNGM Nurpana Sulaksono saat dikonfirmasi membenarkan kebakaran tersebut. Hanya saja, pihaknya mengaku belum bisa memastikan berapa luas areal hutan yang terbakar. Menurut dia, hutan Gunung Merapi sudah berulangkali terbakar sejak pertengahan Agustus 2015 ini.
"Apapun penyebab kebakaran, yang jelas kita telah kehilangan tanaman hutan. Jika 1 hektar terdapat 500 tanaman, maka kita telah kita kehilangan ribuan pohon," tandas Nurpana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.