Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bea Cukai Pontianak Musnahkan Pistol Buatan Brasil

Kompas.com - 26/08/2015, 11:40 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com — Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC TMP B) Pontianak memusnahkan senjata api beserta amunisi yang merupakan milik negara, Rabu (26/8/2015).

Proses pemusnahan yang disaksikan oleh aparat Kejaksaan dan Kepolisian dilaksanakan di halaman Kantor KPPBC, Jalan Pelabuhan Nomor 1, Pontianak, Kalimantan Barat.

Kepala Kanwil Dirjen Bea dan Cukai Nirwala mengungkapkan, senjata api yang dimusnahkan tersebut merupakan inventaris yang dibeli pada tahun 1989. Namun, karena kondisinya yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi, maka senjata api tersebut dimusnahkan. Hal ini dilakukan agar senjata itu tidak disalahgunakan pada kemudian hari.

"Senjata yang dimusnahkan, sejak awal pengadaannya memang dibeli oleh Ditjen Bea Cukai. Berdasarkan undang-undang, Bea Cukai diperkenankan untuk menggunakan senjata api," kata Nirwala.

Pemusnahan senjata api tersebut dilakukan sesuai dengan SK Menteri Keuangan Nomor 245/KM.1.7/2013 tentang Penghapusan Barang Milik Negara. Selain itu, pemusnahan tersebut telah mengantongi izin Kapolri dengan Nomor: SI/4725/VI2015 untuk pemusnahan senjata api dan amunisi.

"Senjata api ini sudah tidak berfungsi dan rusak sehingga tidak bisa digunakan lagi. Amunisinya juga sudah tidak diproduksi lagi, buatan luar negeri semua. Sebagai gantinya, kita sudah menggunakan yang baru, buatan PT Pindad," kata Nirwala.

Senjata api yang dimusnahkan terdiri dari satu pucuk senapan semi-otomatis merek Valmet kaliber 222 REM, dengan nomor seri 159123 buatan Finlandia. Selain itu, dua pucuk senjata revolver merek Taurus kaliber 32 dengan nomor seri 872270 dan 872271 buatan Brasil yang dibeli tahun 1989.

Sementara itu, amunisi yang dimusnahkan, yakni 100 butir kaliber 32 dan 139 butir kaliber 222, yang sudah tidak diproduksi. Pemusnahan dilakukan dengan cara dipotong menggunakan mesin gerinda.

Adapun petugas memusnahkan amunisi dengan cara mengeluarkan bubuk mesiu dari selongsong untuk kemudian membakar dan menimbunnya. "Nah, ini amunisinya sudah tidak diproduksi, bagaimana mau digunakan lagi. Gantinya, kita pakai yang buatan PT Pindad sehingga kualitas amunisinya lebih terjamin dan jauh lebih bagus," kata dia.

Sebagai gantinya, saat ini Bea dan Cukai menggunakan pistol jenis P3A kaliber 32 dan senapan laras panjang SBC 1 (SS1V5) kaliber 222 buatan PT Pindad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com