Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Kapolda, Mohon agar Jasad Suami Saya Bisa Dibawa Pulang"

Kompas.com - 22/08/2015, 18:11 WIB
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com – N (26) meyakini bahwa jenazah atas nama Bado yang saat ini berada di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah adalah suaminya. Bado (32) tewas setelah kontak tembak terjadi antara kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso dan polisi di Pegunungan Langka, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Rabu (19/8/2015).

N yakin setelah melihat jasad suaminya, Jumat (21/8/2015). Menurut dia, jasad tersebut memiliki tanda lahir di bagian leher dan ada tahi lalat sebelah kiri seperti suaminya.

“Kami memohon agar jenazah suami saya bisa saya bawa pulang secepatnya. Dia kan Muslim, harus secepatnya dikuburkan secara layak, kemudian keluarga di Poso semua sudah menunggu,” kata N didampingi pengacaranya Akbar Panguriseng dari Tim Pembela Muslim, Sabtu (22/8/2015), di kantor Pengacara adm dan Associates Jalan A. Yani, Kota Palu.

Menurut dia, selain untuk melihat jasad suaminya, dia datang ke RS Bhayangkara untuk diambil sampel air liur dan darahnya. N menuturkan, dia dan suaminya sudah tiga tahun tidak ketemu maupun bicara, baik lewat telepon ataupun bertatap muka.

Selama itu pula, N mengaku tidak mengetahui aktivitas yang dilakukan suaminya.

“Setahu saya, dia berkebun, kami punya kebun cokelat satu hektar di Poso. Tapi sejak tiga tahun kami tidak ketemu, saya tidak tahu apa yang dikerjakannya,” kata N yang mengaku menikah dengan Bado pada 2008 silam.

Dari perkawinan tersebut, N dan Bado dikaruniai dua orang putra yang berusia 5 tahun dan 3 tahun. N baru mengetahui suaminya dua tahun lalu saat dia melihat foto Bado masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sulteng (baca juga: Teroris yang Tewas Ditembak di Poso Diduga Bado alias Osama).

Namun demikian, N mengaku hanya bisa pasrah. Dia hanya meminta kebijaksanaan dari polisi agar jasad suaminya bisa secepatnya dibawa pulang.

“Mohon hari ini juga, Pak Kapolda bisa memberikan izin agar saat kami kembali ke Poso, jasad suami saya juga bisa bersama kami bawa tanpa harus menunggu hari Senin atau Selasa pekan depan,” harap N.

Sementara itu, pengacara dari Tim Pembela Muslim Akbar Panguriseng mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kapolda dan juga Komnas HAM terkait persoalan ini.

“Kami sudah berkonsultasi dengan semua pihak agar jenazah Bado segera diserahkan kepada keluarganya. Untuk itu, saya berharap keluarga bersabar,” kata Akbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com