JAYAPURA, KOMPAS.com – Kepala Badan Search And Rescue Nasional, Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo berharap keberhasilan tim SAR gabungan dalam melakukan operasi pencarian dan evakuasi terhadap korban pesawat Trigana Air PK-YRN dapat menjadi pelajaran berharga dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Menurut Soelistyo, dalam proses pencarian dan evakuasi yang melibatkan prajurit TNI, Polri, anggota Basarnas, warga setempat, dan unsur Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Provinsi Papua, terlihat kerja sama yang sangat solid dan manajemen operasional yang sangat efektif.
Tak heran, menurut dia, pesawat Trigana Air PK-YRN yang mengalami kecelakaan pada Minggu (16/8/2015) sore, di daerah perbukitan pada ketinggian 8.300 kaki diantara Distrik Oksop dan Distrik Seram Bakon, Kabupaten Pegunungan Bintang dapat dapat segera ditemukan. Bahkan dengan kendala kondisi hutan Papua dan cuaca ekstrem, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi semua korban dari lokasi jatuhnya pesawat ke Oksibil dan selanjutnya ke Jayapura, Kamis (20/8/2015) siang.
“Yang nampak kali ini kerja sama yang solid dan manajemen operasional yang sangat efektif,” ujar Soelistyo di Base Ops Lanud Jayapura.
Menurut dia, kerja sama yang terlihat dalam pencarian tersebut, dapat menjadi contoh untuk masyarakat Indonesia. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya muncul dalam kasus kecelakaan atau bencana, tapi juga dalam hal mencari solusi dan permasalahan kehidupan bermasyarakat.
“Saya ingin menjadi contoh menjadi kita semua, bukan hanya kepada TNI, Polri, Basarnas dan Pemda, tapi kepada masyarakat kita bahwa kerja sama itu penting. Kerja sama kerelaan untuk melakukan tugas-tugas kemanusiaan tanpa ada pamrih. Itu penting untuk kita lakukan,” ujar perwira Angkatan Laut berbintang tiga itu.
Operasi SAR Trigana Air PK-YRN, yang berpusat di Base Ops Lanud Jayapura di Bandara Sentani, secara resmi ditutup Kabasarnas pada Jumat (21/8/2015) pagi. Operasi pencarian pesawat jenis ATR42 ini, merupakan salah satu operasi SAR yang tercepat sepanjang sejarah penerbangan di Papua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.