Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/08/2015, 20:38 WIB
|
EditorFarid Assifa
KENDARI, KOMPAS.com - Tangis para keluarga dan rekan La Boni (23), korban jatuhnya pesawat Trigana Air, pecah saat peti jenazah dimasukkan ke mobil ambulans. Mereka datang ke Bandara Udara Haluoleo Kendari untuk melihat terkahir kalinya jenazah korban sebelum dikuburkan.

Jenazah La Boni (23) yang tersimpan dalam peti nomor 003 tiba di Bandara Udara, Haluoleo, Ambaipua, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara , Jumat (21/8/2015) sore sekitar pukul 15.30 Wita dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 653 Z.

Kafor, kakak korban yang ikut mengantar jenazah dari Jayapura, mengungkapkan rasa syukur akhirnya jasad adiknya bisa disemayamkan di tanah kelahirannya.

"Belum tahu kapan pasti dikubur, yang jelas jenazah tiba dulu di kampung. Orangtua kami sudah menunggu di kampung," tuturnya sedih, Jumat (21/8/2015).

Sementara itu, setibanya di Bandara Haluoleo Kendari, jenazah La Boni, warga desa Langkumapo, Kecamatan Napabalano, Muna diterima Kepala Kantor SAR Kota Kendari Amiruddin Haris. Selanjutnya, langsung diserahkan kepada perwakilan keluarga yang menjemput jenazah.

"Sesuai instruksi kepala SAR, untuk turut membantu kepulangan jenazah, kami siapkan semua kelengkapannya," kata Amiruddin usai menyerahkan jenazah kepada perwakilan keluarga.

Awalnya, lanjut Amiruddin, jenazah La Boni akan diantarkan langsung sampai kampung halamannya dengan menggunakan speed boat yang telah disiapkan pihak SAR melalui pelabuhan penyeberangan Lainea. Namun, keluarga korban memilih pakai kapal cepat yang telah disiapkan Pemerintah Daerah Muna.

"Diantar pakai mobil ambulans dan dua kendaraan rescue, pemda yang akan antarkan langsung ke rumah duka di Langkumapo," terang Amiruddin.

Sementara itu, semua biaya perjalanan keempat penumpang, termasuk biaya pemulangan jenazah, menggunakan pesawat ditanggung oleh perusahaan Trigana Air. Dengan begitu, tersisa tiga korban pesawat Trigana asal Kabupaten Muna yang akan diserahkan ke pihak keluarga.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada empat warga asal Kabupaten Muna yang menjadi korban jatuhnya pesawat Trigana Air di Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, Minggu (16/8/2015). [Baca juga: Harapan Keluarga Korban Pesawat Trigana Air]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Regional
Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Regional
Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Regional
Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke