Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda yang Hadang Konvoi Moge Bikin 4 Kesepakatan dengan Polisi

Kompas.com - 18/08/2015, 15:52 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Elanto Wijoyono mengadakan pertemuan dengan aparat Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah DI Yogyakarta. Pertemuan itu menghasilkan empat kesepakatan. "Secara umum ada empat hal yang tadi dibahas dan disepakati," ucap Elanto Wijoyono, Selasa (18/8/2015).

Pertama, kepolisian akan melakukan evaluasi perihal penyelenggaraan event-event konvoi di Yogyakarta. Salah satunya pelaksanaan Jogja Bike Rendezvous (JBR) yang melibatkan konvoi ribuan motor Harley Davidson beberapa hari lalu.

"Kepolisian juga akan menyosialisasikan aturan pengamanan lalu lintas secara utuh," kata Elanto. (Baca: Ini Alasan Elanto Hentikan Konvoi Moge di Yogya)

Selain dua hal itu, kata Elanto, aparat kepolisian juga akan memperketat izin pengawalan konvoi. Terakhir, pihak kepolisian akan memantau konvoi-konvoi di Yogyakarta. Konvoi yang dimaksud lebih bersifat luas, seperti konvoi partai politik ataupun suporter olahraga.

"Polisi juga sudah menyatakan terbuka menerima laporan pelanggaran dari masyarakat," kata dia lagi. (Baca: Ketua HDCI Yogya Apresiasi Aksi Elanto Wijoyono)

Menurut Elanto, kesepakatan yang telah dibahas dalam pertemuan tertutup itu mempertimbangkan keluhan warga. Namun, dia pun mendesak agar aparat kepolisian bertindak tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. "Jika polisi tidak bertindak tegas, masyarakat yang harus bertindak sendiri," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Elanto adalah pria yang beberapa waktu lalu nekat menghentikan konvoi motor Harley Davidson di persimpangan Condongcatur, Sleman. Elanto, ditemani Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Hamzal Wahyudin, mendatangi Kantor Ditlantas Polda DIY.

Kedatangan Elanto yang juga ditemani beberapa warga Yogyakarta serta didampingi LBH Yogyakarta ini untuk diskusi terkait pengawalan konvoi motor besar atau motor gede (moge).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com