Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Kantor Polda, Elanto Minta Polisi Evaluasi soal Pengawalan Konvoi Moge

Kompas.com - 18/08/2015, 14:32 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Elanto Wijoyono, pria yang nekat menghentikan konvoi sepeda motor Harley-Davidson di perempatan Condongcatur, Sleman, beberapa waktu lalu, mendatangi kantor Ditlantas Polda DI Yogyakarta, Selasa (18/8/2015).

Elanto datang ditemani oleh pegiat sepeda, Yoan Valon, didampingi Direktur Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, Hamzal Wahyudin, untuk mengajak diskusi terkait pengawalan konvoi motor Harley. (Baca juga: Ini Alasan Elanto Hentikan Konvoi Moge di Yogya)

Diskusi tertutup dengan pihak Ditlantas Polda DIY ini berlangsung selama sekitar dua jam dari pukul 10.00 WIB. Dalam diskusi itu, Elanto meminta agar ada evaluasi terbuka terkait penyelenggaraan event motor Harley di Yogyakarta karena banyak keluhan dari masyarakat Yogyakarta perihal acara tersebut, termasuk soal konvoi.

"Tidak hanya tahun ini, tapi tahun-tahun sebelumnya juga. Banyak masyarakat yang merasa terganggu, karena itu kami meminta adanya evaluasi terbuka," ucap Elanto.

Selain mendorong adanya evaluasi terbuka, Elanto juga meminta agar pihak kepolisian lebih aktif, terutama dengan memberikan sosialisasi perihal pengawalan konvoi.

"Kalau ada sosialisasi, masyarakat bisa tahu dan bisa memberikan masukan kepada pihak kepolisian," tegasnya.

Elanto juga meminta agar UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tidak dipublikasikan sepotong-sepotong karena bisa menimbulkan bias penafsiran di tengah masyarakat.

"Publikasi undang-undang harus utuh, jangan sepotong-sepotong. Dari kepolisian pun ada penerjemahan yang berbeda terkait penggunaan voorijder, ini yang harus didiskusikan," ucapnya.

Sementara itu, Dirlantas Polda DIY Polda DIY Kombes Tulus Ikhlas Pamuji menyambut baik usulan dari masyarakat terkait sosialisasi pengawalan konvoi. Ke depan, Tulus berjanji akan melakukan sosialisasi, salah satunya lewat media di Yogyakarta.

"Kami akan sosialisasikan. Nanti bisa lewat website. Kan kita ada website, lalu lewat media-media di Yogyakarta," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com